Protes Kebijakan ODOL, Ratusan Pengemudi Truk Gelar Aksi di Jakarta

Presiden Konfederasi SARBUMUSI Irham Saifuddin didampingi Sekjen RBPI Ika Rostianti, saat konferensi pers aksi nasional buruh transportasi, di Jakarta, Selasa (1/7/2025) sore/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com- Ratusan pengemudi truk beserta armadanya siap menggelar aksi di Jakarta hari ini Rabu (2/7/2025).

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) Ika Rostianti sekaligus Koordinator aksi (Korak) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI), di Jakarta, Selasa (1/7/2025) sore.

Bacaan Lainnya

Dalam konferensi pers aksi nasional buruh transportasi yang diselenggarakan oleh DPP Konfederasi SARBUMUSI, Ika menjelaskan sebanyak 300-an armada truk dan 500-an pengemudi truk dari seluruh Indonesia siap mendatangi Kantor Kementerian Perhubungan dan Kantor Menteri Koordinator Infrastruktur transportasi untuk memprotes kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL).

Sejak Selasa pagi, sebagian pengemudi beserta armada truknya sudah mulai berdatangan dan diperkirakan pukul 23.00 WIB seluruh armada sudah berkumpul di Jakarta.

Menurut Ika, isu ODOL sebenarnya sudah ada dalam 3 tahun terakhir namun dimunculkan kembali.

Hal ini tentu menjadi pertanyaan sendiri karena tiba-tiba dimunculkan kembali. Disisi lain penindakan-penindakan terhadap pengemudi faktanya tetap ada.

“Karena itu, kami aksi di pemerintahan pusat. Yang datang aksi besok (Rabu) tidak hanya dari Jabodetabek, tapi juga ada dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan lainnya. Kami tidak ada sentimen dengan pemerintah pusat. Kami merasa ditinggalkan oleh Pemerintah dalam setiap mengambil kebijakan yang berkaitan dengan armada transportasi,” ungkap Ika.

Ika mengatakan bahwa pihak pengemudi tidak mempunyai daya dalam transportasi, hanya tahu mengangkut apa yang harus diangkut sesuai permintaan.

Karena itu, perlu ada payung hukum yang dapat melindungi para pengemudi truk saat bekerja.

“Kami butuh perlindungan untuk Zero ODOL. Para pengemudi tidak memiliki payung hukum,tidak ada tempat pengaduan jika kami memiliki masalah,” papar Ika.

Rencananya sebelum berangkat ke kantor Kementerian Perhubungan, massa terlebih dulu akan berkumpul di  Jalan Kramat Raya, lalu berjalan melalui kantor kemenhub dan menko infrastruktur transportasi.

“Pesan untuk kedua menteri tersebut, besok (Rabu) kami akan menginap sampai salah satu menterinya turun menemui kami. Dengar-dengar pak AHY akan mengadakan rakor karena itu kami hadir kesana. Jika Menhub dan Menko infrastruktur, transportasi tidak mau menemui kami, maka kami tidak mau balik. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada masyarakat sekitar,” jelas Ika.

Menurut dia, akan lebih baik apabila pemerintah dengan jelas merinci berapa besaran tarif angkutan, apakah per ton (berdasarkan volume) atau per KM (berdasarkan jarak tempuh).

Akibat dari aksi ini pengiriman bahan sayur-mayur pun terhambat dalam dua hari terakhir, diantaranya daun bawang dan bawang merah yang melejit lantaran tidak ada pengiriman ke berbagai daerah.

“Dari aksi ini saja sudah berimbas pada kenaikan harga sayur mayur karena yang seharusnya dikirim, tapi tidak terkirim. Bagaimana jika kami menggelar aksi mogok dalam jangka waktu yang lama apabila tuntutan pada aksi kami hari ini tidak dikabulkan pemerintah?,” tanya Ika.

Setali tiga uang, Presiden Konfederasi SARBUMUSI Irham Saifuddin menambahkan SARBUMUSI adalah kelas pekerja karena mereka mendapat pekerjaan berdasar sistem borongan per rate dan per trayek bukan berdasar volume.

Ia juga mengakui jika ODOL dituding menjadi salahsatu pemicu kecelakaan dan rusaknya infrastruktur.

“Tapi kami ingin pemerintah dan DPR RI juga memahami bahwa para sopir adalah pihak yang dirugikan karena mereka berada dibarisan terbawah dalam sistem transportasi kita,” imbuh Irham.

Sebelumnya, SARBUMUSI sudah mencoba membuka dialog sosial disetiap daerah, namun upaya itu mengalami kebuntuan. Sebagai rumah besar asosiasi pengemudi, SARBUMUSI berinisiasi melakukan aksi pada 2 Juli 2025 di Jakarta. (santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *