Sriwijayanrdia.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak hanya sebatas pembangunan fisik, melainkan juga mencakup pelayanan publik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan rakyat.
Hal ini disampaikannya dalam pidato pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2025).
Dalam pidatonya, Puan menekankan bahwa keberhasilan pembangunan nasional harus diukur dari sejauh mana rakyat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
“Pembangunan nasional bukan hanya membangun gedung, bendungan, jalan, dan infrastruktur fisik lainnya. Lebih dari itu, pembangunan harus menyediakan pelayanan kepada rakyat, mengatur kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, serta menjaga lingkungan dan keutuhan wilayah Indonesia,” ujar Puan.
Dia menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan bukan hanya tercermin dari proyek-proyek besar, melainkan dari meningkatnya kualitas pelayanan negara dan kenyamanan rakyat dalam beraktivitas.
“Apakah rakyat merasa lebih nyaman? Apakah pelayanan publik membaik? Itulah indikator keberhasilan pembangunan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Puan juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, atas respons cepat dalam menyelesaikan sejumlah isu strategis nasional.
“Kami mengapresiasi kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo yang cepat dan responsif, seperti dalam mengatasi persoalan pertambangan di Raja Ampat dan penyelesaian sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara,” paparnya.
Puan menekankan pentingnya kehadiran negara yang dirasakan rakyat melalui tindakan pemerintahan yang cepat, tepat, transparan, akuntabel, dan bermanfaat.
Dalam bidang legislasi, DPR RI akan melanjutkan pembahasan delapan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang masih dalam tahap pembicaraan tingkat I. RUU tersebut terdiri atas tiga usulan DPR, tiga usulan pemerintah, dan dua dari daftar kumulatif terbuka.
“Penting untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan dalam pembentukan Undang-Undang, agar tercipta titik temu demi kepentingan nasional,” jelas Puan. (Adjie)









