Sriwijayamedia.com- Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Tandikek membekali para santri latihan muhadarah atau ceramah, berlangsung di ponpes setempat, Rabu (21/5/2025) malam.
Latihan muhadarah ini sebagai ajang untuk mempersiapkan santri serta mengasah kemampuan para santri untuk menjadi da’i.
“Kami berkomitmen mencetak para ulama berkualitas. Jika diajarkan sejak dini, Insha Allah para santri dapat menjadi da’i,” kata Ketua Muhadarah Ponpes Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Tuo Riski Candra, dihubungi awak media, Kamis (22/5/2025).
Dia mengaku latihan ceramah ini dimaksudkan untuk melatih mental santri sebelum terjun berceramah di tengah masyarakat.
Dia melanjutkan muhadarah ini terdiri dari dua tingkatan yang diperlombakan selama setahun penuh. Tingkatan pertama yaitu lomba muhadarah tingkat Tsanawiyah dan kedua tingkat Aliyah.
“Latihan ceramah diperlombakan antar santri. Acara puncak biasanya diisi oleh guru tuo. Tingkatan ini disesuaikan dengan skill ceramah dan juga usia dari santri itu sendiri,” tuturnya.
Dia berharap para santri sukses dalam belajar muhadarah dan memiliki skill ceramah saat terjun di tengah masyarakat.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Tuo Abdul Jamil Al Rasyid mengatakan acara muhadarah ini adalah program wajib yang dilaksanakan seminggu sekali oleh santri.
Sebelumnya, program ini disusun dengan baik oleh Abuya H Sulkani Tk Sutan sebagai pendiri Ponpes Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas.
“Abuya yang meletakkan dasar bagaimana cara menjadi da’i yang baik untuk berbicara di tengah masyarakat. Saya hanya melanjutkan program warisan dari ayah (H Sulkani Tk Sutan). Tentunya dengan berbagai modifikasi,” imbuh Tuo Abdul Jamil Al Rasyid.
Diketahui, Abdul Jamil Al Rasyid merupakan putra dari pendiri Ponpes Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas almarhum H Sulkani Tk Sutan.
Ponpes ini didirikan sejak Tahun 1998. Sampai saat ini, Ponpes Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas sudah menghasilkan banyak sekali alumni yang sukses di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.(rel)
