Audiensi dengan Wamenkes, Bupati Muba Usulkan RSUD Sekayu Jadi Rujukan Layanan Kanker

Bupati Muba HM Toha, SH., beserta jajaran melakukan audiensi dengan Wamenkes RI Prof dr Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD., KEMD, Ph.D., di Jakarta, Selasa (22/4/2025)/sriwijayamedia.com-berry

Sriwijayamedia.com – Bupati Musi Banyuasin (Muba) HM Toha, SH., melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof dr Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD., KEMD, Ph.D., didampingi Plt Asisten I Setda Muba Dr Ardiansyah, SE., MM., Staf Khusus Bupati Muba Azhari, SH., Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba dr H Azmi Dariusmansyah, MARS., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muba Herryandi Sinulingga AP., Plt Kepala Bappeda Muba Agus Arisman, ST., MT., Direktur RSUD Sekayu dr Sharlie Esa Kenedy, MARS., dan Plh Kabag Prokopim Setda Muba Ediwan Sigit Santoso, S.Pd., M.Si., di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Pertemuan penting ini membahas penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung transformasi layanan kesehatan nasional, dengan fokus pada pengembangan RSUD Sekayu sebagai rumah sakit rujukan regional di Sumsel.

Bacaan Lainnya

Bupati Toha menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba untuk meningkatkan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas, sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ia menyatakan bahwa RSUD Sekayu telah menjadi rumah sakit rujukan regional dan bagian dari jejaring layanan prioritas nasional.

“Kami ingin RSUD Sekayu bukan hanya menjadi andalan Muba, tetapi juga menjadi pilar layanan kesehatan regional, terutama dalam bidang onkologi, kardiologi, stroke, dan uronefrologi. Peningkatan kasus kanker di wilayah kami memerlukan layanan radio terapi yang memadai dan terjangkau. Untuk itu, kami mengusulkan RSUD sekayu menjadi salah satu rumah sakit pendukung layanan kanker di Provinsi Sumsel,” ungkap Bupati Toha.

Berdasar data dari RSUD Sekayu menunjukkan bahwa selama tahun 2023-2024, sekitar 38,2% pasien kanker terpaksa dirujuk ke RSMH Palembang untuk layanan radioterapi.

Akses yang sulit, terutama bagi warga dari wilayah hulu, menjadi tantangan besar.

RSUD Sekayu menyatakan kesiapan untuk mengembangkan layanan radioterapi dengan tiga dokter subspesialis onkologi dan fasilitas diagnostik yang memadai. Lahan dan desain bangunan untuk layanan radioterapi juga telah disiapkan.

Bupati Toha mengajukan dukungan dari Kemenkes untuk pengadaan alat radioterapi utama, seperti LINAC, CT-Sim, dan Brakhiterapi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Koperasi Merah Putih: Integrasi Layanan Kesehatan dan Ekonomi

Dalam audiensi ini, Kepala Dinkes Muba dr H Azmi Dariusmansyah, MARS., menjelaskan rencana pengembangan Koperasi Merah Putih berbasis puskesmas. Konsep ini bertujuan mengintegrasikan aspek kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

“Puskesmas bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan kemandirian masyarakat desa. Koperasi Merah Putih akan mengintegrasikan layanan kesehatan dengan kesejahteraan sosial ekonomi. Untuk itu, kami sangat mendukung program pemerintah pusat untuk mendirikan Koperasi Merah Putih di desa, khususnya dalam Usaha Klinik dan Apotik,” jelas dr Azmi.

Menyikapi hal itu, Wamenkes RI Prof dr Dante menyambut positif inisiatif Pemkab Muba.

Ia menyatakan bahwa Kemenkes akan membahas dan menampung usulan dimaksud dan mendukung pengembangan layanan kanker di RSUD Sekayu, yang merupakan langkah strategis untuk menghadirkan layanan spesialistik dekat dengan masyarakat.

Prof Dante juga berencana meninjau langsung pengembangan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Muba dan mempertimbangkan kabupaten ini sebagai percontohan nasional.

“Gagasan menjadikan puskesmas sebagai pusat ekonomi kesehatan masyarakat sangat inovatif,” pungkasnya.(Berry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *