Sriwijayamedia.com – Penasehat hukum (PH) Gubernur Papua Stefanus Roy Rening menegaskan bahwa kondisi kliennya benar-benar mengalami sakit sehingga hingga hari ini belum dapat memenuhi panggilan ketiga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menyebut sejak 2018, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah mengalami serangan stroke sebanyak empat kali.
Bahkan, sejak tahun lalu, Lukas sudah mengalami tiga operasi besar di Singapura yaitu operasi jantung, pangkreas dan mata.
“Menyangkut kondisi kesehatan pak Gubernur, kami tanya ke dokter kondisi dia menurun, kaki sudah mulai bengkak. Jadi kalau dipijak, cairan sudah tidak bagus,” kata Stefanus, dalam konferensi pers di Kantor Perwakilan Provinsi Papua Jalan Suruo Raya No 60, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (26/9/2022).
Kondisi kesehatan Lukas yang sakit membuat dirinya tidak bisa hadir. Karena itu, tim kuasa hukum memiliki referensi dari dokter pribadi Lukas yang sudah menyerahkan surat permohonan kepada pimpinan KPK bahwa situasi kondisi dan kesehatan Gubernur Papua tersebut kurang bagus.
“Apalagi dokter dari Singapura sudah meminta pak Gubernur agar segera ke Singapura untuk mendapatkan pengobatan intensif. Itu artinya memang pak Gubernur merasa kesulitan untuk memberikan keterangan,” terang Roy.
Kondisi suara yang semakin mengecil juga dialami Lukas sehingga jika dimintai keterangan tentu akan mengalami hambatan.
“Sebelum bertolak ke Jakarta, saya mendapati dia punya suara semakin mengecil dan tidak jelas lagi apa yang dia bicarakan saat itu. Sehingga kalau ini dimintai keterangan tapi tidak bisa bicara dan itu jadi penghambat pemeriksaannya,” rinci Roy.
Masalah-masalah kesehatan tersebut, masih kata Roy, sudah dikonfirmasikan kepada penyidik.
Ketika tim dokter pribadi bertemu penyidik KPK didampingi dokter ahli KPK, tim kuasa hukum Lukas berharap dengan adanya diskusi ahli medis ini bisa ditemukan solusi yang baik sehingga Lukas bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Dengan adanya masalah kesehatan inilah yang tidak memungkinkan Lukas untuk menghadiri pemeriksaan KPK.
“Sebaiknya KPK dan dokter spesialis ke sana bertemu di Jayapura. Supaya itu semua clear dan jangan ada dusta di antara kita. Dokter KPK dan dokter pribadi sama – sama melihat kondisi Pak Gubernur,” papar Roy. (santi)