Perpusnas RI Buat Buku Potensi di 17 Kabupaten dan Kota se Sumsel

Dinas Perpustakaan Sumsel menerima kunjungan tim Perpusnas RI dalam rangka verifikasi data potensi wilayah, di Aula Dinas Perpustakaan Sumsel, Rabu (28/9/2022)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel menerima kunjungan tim Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) dalam rangka verifikasi data potensi wilayah, di Aula Dinas Perpustakaan Sumsel, Rabu (28/9/2022).

Pustakawan Madya Perpusnas RI Desti Ayatun mengatakan pihaknya membuat inovasi dengan pembuatan buku potensi wilayah.

Bacaan Lainnya

“Alhasil, saya mendapat amanah untuk memvalidasi potensi wilayah di Sumsel. Rencananya, buku ini akan dibagikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok Dua Puluh (G 20) di Bali pada 15-16 November 2022,” tuturnya.

Dia mengaku data potensi wilayah di Sumsel yang sudah terkumpul dilakukan divalidasi oleh masing-masing personel. Lalu pihaknya akan mengecek dan memvalidasi data tersebut apakah sudah benar atau tidak.

Tujuannya supaya tidak terjadi miss informasi antara Perpustakaan Provinsi dan Perpusnas sebagai pembuatnya. Sehingga buku yang ditampilkan nanti tidak ada masalah.

“Buku recovery potensi di setiap provinsi ini nanti setelah jadi akan dibagikan saat pelaksanaan G 20 di Bali pada 15-16 November. Jadi buku itu semacam karya dari Perpusnas RI. Data tersebut akan tampil secara online di G 20 Perpusnas RI,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Fitriana, S.Sos., M.Si., mengatakan kunjungan tim Perpusnas RI dalam rangka memverifikasi data terkait potensi lokal ataupun potensi wilayah yang ada di 17 kabupaten kota di Sumsel.

“Kunjungan kali ini dalam rangka memvalidasi data dari 17 kabupaten kota se Sumsel. Dimana potensi wilayah di 17 kabupaten kota di Sumsel itu akan diekspos, dipublish, dipromosikan dan diangkat ke dalam sebuah tulisan,” imbuhnya.

Nanti outputnya adalah buku dan akan dibagikan pada saat kegiatan G 20 tanggal 15 -16 November di Bali.

“Jadi data itu harus valid dan harus update. Jangan sampai apa yang disampaikan dan apa yang disajikan tidak sesuai dengan data yang ada di kabupaten dan kota. Perpusnas RI melakukan validasi data dan mengkonfirmasi data apakah data di 17 kabupaten kota itu sudah sesuai,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *