Sriwijayamedia.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel SA Supriono membeberkan tentang refleksi capaian kinerja dibawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel H Mawardi Yahya, Jum’at (30/9/2022).
“Hari ini merupakan evaluasi terhadap kinerja secara keseluruhan selama tahun 2021 hingga 2022. Ini merupakan suatu hal yang biasa dalam rangka evaluasi untuk mewujudkan visi misi Gubernur Sumsel yang sudah tertuang dalam 16 program kegiatan. Ini mendapat koreksi yang cukup banyak, dan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya disisa masa jabatan beliau 1 tahun mendatang,” ujar Sekda Sumsel SA Supriono.
Secara keseluruhan, kata dia, semua OPD di lingkup Pemprov Sumsel diharapkan dapat melakukan koordinasi secara utuh kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota berkaitan dengan pembangunan kabupaten/kota.
Dia mengaku seluruh OPD dievaluasi karena 16 program itu ada di seluruh OPD. Dimana untuk pembangunan juga dilakukan koreksi walaupun ada beberapa yang dinyatakan sudah baik.
Selain itu, pihaknya bisa mempertahankan swasembada pangan, walaupun dengan hasil pada semester sekarang menurun, dan untuk infrastruktur memberikan segmentasi positif dari masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel H R Bambang Pramono menambahkan pihaknya mengklaim bisa mengoptimalkan kondisi yang saat ini kurang baik. Dimana langkah kongkritnya melalui koordinasi dan sinergi, mendorong food estate di 10 kabupaten/kota, dan 17 kabupaten/kota juga didorong untuk melakukan pendampingan di lokasi sampel area.
“Kita juga mengupdate Lahan Baku Sawah (LBS), bersinergi dengan 17 kabupaten/kota di Sumsel,” paparnya.
Dia melanjutkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga meningkat 100 persen dibanding tahun 2020 dan 2021.
Selain itu, hal yang sangat membahagiakan di tahun 2023 kuota pupuk subsidi di Sumsel cukup tinggi yakni 253 ribu ton untuk urea, dan 153 ribu ton untuk NPK, dan itu sudah keluar SK dari Menteri Pertanian.
“Padahal di tahun 2022 urea kita hanya146 ribu ton, NPK hanya 9 ribu ton. Itu menunjukkan bahwa petani Sumsel terdaftar di simultan berdasarkan nomor induk kependudukan dan itu sudah terinput di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) melalui digitalisasi. Insya Allah target kita masih 2,54 juta dan di tahun depan bisa terealisasi di angka 2,7 juta,” terangnya.
Seperti yang disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) di command center saat rapat dengan seluruh Gubernur se Indonesia bahwa pengaruh terbesar inflasi saat ini adalah sektor pangan capai 74,4 persen.
“Dalam hal pangan diupayakan dapat meningkatkan produksi dan ketersediaan. Jadi semua sektor itu harus melakukan intervensi, meningkatkan produksi, baik cabe, bawang, telur, daging ayam, dan 10 bahan pangan pokok lainnya,” jelasnya.
Disamping meningkatkan produksi, pihaknya juga melakukan kerjasama antar kabupaten. Antara kabupaten yang surplus, dan minus menjalin kerjasama untuk saling menutupi.
“Di Sumsel kebutuhan beras relatif aman. Tapi kalau cabe hanya surplus di 7 kabupaten saja, diantaranya yakni Musi Rawas Utara (Muratara), Muara Enim, Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Tapi daerah-daerah lain minus cabe,” tegasnya.(ton)