Sriwijayamedia.com – Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin mendukung upaya penegak hukum seperti Kepolisian yang telah melakukan penanganan dan pemberantasan terhadap kasus judi online (judol), karena telah menyengsarakan masyarakat.
Menurut dia, upaya pemberantasan judol ini juga harus dilaksanakan secara menyeluruh.
“Kalau menurut saya sudah benar ini, kita bersih-bersih, kita hajar ini. Kenapa, saya coba pelajari, ekosistem bisnis judi online ini luar biasa. Selain perputaran uang yang luar biasa, kemudian korbannya masyarakat banyak,” kata Sultan, usai menghadiri pengukuhan Pengurus Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).
Sultan berharap, penanganan judol ini tidak hanya menyasar bandar-bandar skala kecil saja, tetapi juga mengungkap bandar besarnya hingga tuntas.
“Jangan sampai isu judol ini hanya part kecil saja yang diambil. Kalau ini ada ekosistem, maka akan banyak sekali yang terlibat. Bayangkan PPATK bilang ada ribuan rekening, mungkin ada ratusan juta atau bahkan miliaran transaksi. Jadi bukan hanya siapa-siapa yang terlibat di ujung, yang terlibat di awal bagaimana? ada payment sistem, ada payment gateway disitu, ada perbankan dan bandar disitu, harus diusut. Jadi jangan part-part kecil saja,” tegas Senator asal Bengkulu tersebut.
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai apabila ada oknum anggota DPD RI yang terlibat judol, Sultan menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memproses oknum tersebut.
“Kalau ada yang terlibat, usut. Tidak ada urusan,” ungkapnya. (Adjie)