HUT PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional di Muba Diproyeksi Dihadiri Sekitar 8.000 Guru

Ketua PGRI Muba Nazarul Hasan, M.Pd., saat beraudiensi dengan Pj Bupati Muba Drs Apriyadi, Senin (10/10/2022)/sriwijayamedia.com-berry

Sriwijayamedia.com – Peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sekaligus Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November mendatang diproyeksi akan dihadiri sekitar 8.000 guru, baik SD, SMP, SMA/sederajat.

Hal itu disampaikan Ketua PGRI Muba Nazarul Hasan, M.Pd., saat beraudiensi dengan Pj Bupati Muba Drs Apriyadi, Senin (10/10/2022).

Bacaan Lainnya

“Porsi perhatian guru di Muba, khususnya guru honorer dan PPPK sangat luar biasa. Kami sangat bangga pengabdian guru di Muba ini sangat dihargai. Kami mengapresiasi dan dedikasi tinggi kepada Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi,” ucapnya.

Nazarul mengaku Kabupaten Muba menjadi salah satu kabupaten di Sumsel yang paling banyak menganggarkan dana untuk kesejahteraan guru di Muba.

“Pak Bupati Apriyadi ini pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Muba, tentu beliau sangat peduli dan paham betul dengan keadaan kondisi guru di Muba ini,” tuturnya.

Dia mengajak agar Pj Bupati Apriyadi bisa hadir dan ikut hadir ditengah-tengah guru pada rangkaian HUT PGRI ke-77 dan Hari Guru Nasional di Kabupaten Muba pada 25 November mendatang.

“Kami sangat berharap pak Apriyadi bisa hadir di tengah-tengah guru se-Kabupaten Muba nantinya,” harapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Muba Drs Apriyadi, M.Si., menyebut Pemkab Muba akan terus konsisten dan komitmen memperhatikan dan memperjuangkan nasib guru.

“Guru itu merupakan garda terdepan dalam untuk pendidikan kita yang lebih baik, jadi perhatian terhadap guru harus terus menjadi prioritas,” tuturnya.

Mantan Kepala Disdikbud Muba ini menjelaskan bahwasannya Pemkab Muba juga akan melaksanakan rekrutmen guru PPPK.

“Kita verifikasi terlebih dahulu, guru honorer yang memenuhi syarat untuk diangkat jadi guru PPPK. Mekanisme pengangkatan PPPK nanti dibentuk panpel tingkat kabupaten/kota dengan melakukan verifikasi yang berkaitan kompetensi profesional, pedagogis, sosial dan kepribadian, juga untuk beberapa pelamar khusus seperti THK II yang sudah lulus pendidikan guru tahun 2021, honor negeri yang lulus pendidikan guru, namun tidak ada formasinya,” tandasnya.(Berry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *