Sriwijayamedia.com – Tragedi penggunaan gas air mata di Kanjuruhan masih menyisakan duka mendalam untuk para keluarga korban. Ditambah lagi adanya kasus narkoba Teddy Minahasa telah membuat kepercayaan publik di Jawa Timur (Jatim) kepada kepolisian semakin memudar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD GMNI Jatim Bung Fathul Bari, M.Pd., dalam agenda Rapimnas GMNI di Ancol Jakarta, 15-17 Oktober 2022, dihadiri oleh DPC dan DPD se Indonesia dibawah kepemimpinan Ketua Umum Bung Imanuel Cahyadi dan Sekretaris Jendral (Sekjen) Bung Sujahri Somar.
“Polri harusnya bisa menjadi pengayom masyarakat. Kasus tragedi Kanjuruhan menewaskan hingga 131 orang, diantaranya 33 anak-anak akibat terkena gas air mata. Bahkan kasus Kanjuruhan ini menjadi kasus dunia. Ditambah lagi kasus Irjen Teddy Minahasa yang baru menjabat sebagai Kapolda Jatim membuat kepercayaan publik terhadap Polri berada di titik nadir,” terangnya.
Masyarakat berharap dengan adanya Kapolda baru akan menjadi lebih baik, namun justru malah tersandung kasus narkoba.
Ia juga mengatakan bahwa masih ada banyak kasus-kasus lainnya akibat kebrutalan Polri yang perlu dipertanggungjawabkan oleh pemerintah.
“Masih banyak kasus-kasus lainnya dan sudah berulang kali terjadi di negeri ini namun dikatakan sebagai bentuk pengamanan masa. pemerintah harus bertindak tegas menangani permasalahan ini agar kepercayaan publik pada Polri kembali,” paparnya.
DPD GMNI Jatim menyerukan kepada forum Rapimnas GMNI untuk mendesak Presiden Joko Widodo mereformasi secara total Polri.(Santi)