Sriwijayamedia.com- Aktivitas jual beli aset kripto di Indonesia saat ini tengah mengalami pertumbuhan signifikan, ditandai oleh peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto domestik yang semakin berkembang. Fenomena ini mencerminkan minat yang semakin besar dari masyarakat Indonesia terhadap investasi kripto.
Jual beli mata uang kripto saat ini tengah populer di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Bertransaksi online dengan menggunakan kripto juga bukan hal yang asing, dari mulai transaksi bisnis hingga transaksi untuk hiburan, seperti saat mengakses permainan di m88asia.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyatakan bahwa pertumbuhan aset kripto di Indonesia telah menunjukkan dinamika pasar yang unik.
Jumlah Investor capai 20,16 Orang
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, tren kenaikan jumlah investor kripto di Indonesia tetap tercatat positif.
Hingga saat ini, jumlah investor aset kripto di Indonesia telah mencapai 20,16 juta orang, mencerminkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap potensi investasi di sektor ini.
“Pertumbuhan ini tidak hanya menunjukkan peningkatan minat terhadap aset kripto, tetapi juga menandakan perkembangan ekosistem keuangan digital yang semakin matang di Indonesia,” terangnya.
Hasan Fawzi menjelaskan bahwa per April 2024, jumlah total investor aset kripto telah meningkat sebanyak 410 ribu, mencapai total 20,16 juta investor.
Dia juga menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan bulan Maret yang hanya mencatatkan sebanyak 19,75 juta investor.
Hal ini disampaikan Hasan saat Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Mei, pada hari Senin, tanggal 10 Juni.
Indonesia peringkat ke 7 investor kripto terbanyak di dunia
Pertumbuhan perdagangan aset kripto ini telah membuat Indonesia masuk dalam peringkat ketujuh sebagai salah satu negara dengan jumlah investor kripto terbanyak di dunia. Meskipun demikian, sebenarnya nilai transaksi aset kripto di Indonesia telah mengalami penurunan dari periode Maret hingga April 2024.
Nilai transaksi kripto yang sebelumnya mencapai Rp 103,58 triliun pada Maret 2024 kini turun menjadi Rp 52,3 triliun pada akhir April 2024.
Namun, meskipun terdapat penurunan dalam nilai transaksi bulanan, secara akumulatif, nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 di Indonesia telah mencapai Rp 211,10 triliun. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 328,63 persen dibandingkan dengan tahun 2023, yang menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam perdagangan aset kripto di Indonesia.
Investor Kripto Didominasi Generasi Muda
Robby, Chief Compliance Officer (CCO) PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku) menyatakan bahwa demografi usia investor kripto di Reku secara signifikan mencerminkan komposisi generasi muda, di mana sekitar 65% dari pengguna berusia antara 18 hingga 35 tahun.
Minat yang meningkat dari generasi muda terhadap kripto sebagian besar dipicu oleh kemudahan akses untuk berinvestasi.
Ia menyebutkan bahwa investasi dalam kripto bahkan dapat dimulai dengan modal serendah Rp5.000, memungkinkan generasi muda untuk berpartisipasi dalam pasar investasi sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Investasi Kripto Populer Karena Influencer
Minat yang tinggi dari masyarakat muda terhadap aset kripto juga dipengaruhi oleh peran influencer atau Key Opinion Leaders (KOL).
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah memasuki era influencer yang menjadi salah satu sumber utama informasi bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Para influencer ini memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan literasi finansial masyarakat dan mengajak mereka untuk berinvestasi dalam aset kripto pada platform yang diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).(rel)
