Sriwijayamedia.com– Merujuk pada data laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki perkebunan kopi seluas 1,26 juta hektar (ha) pada 2023.
Luasnya menyusut sekitar 0,80 persen atau 10,1 ribu ha sejak 2021 yang sempat mencapai 1,25 juta ha.
Diketahui, Sumsel menjadi provinsi dengan perkebunan kopi terluas se-Indonesia, yaitu mencapai 267,2 ribu ha pada 2023. Proporsinya setara 21 persen dari total luas perkebunan kopi nasional.
Sementara Kabupaten Lahat juga merupakan satu dari empat daerah penghasil kopi terbesar di Sumsel dengan luas lahan 54.032 hektar atau 20,21 persen dari total luas lahan di Sumsel.
Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Lahat menggelar kegiatan media workshop program pelatihan bagi petani lokal dengan menghadirkan program ‘Pelatihan Pasca Panen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’ bagi petani lokal kopi di Kabupaten Lahat, Kamis (25/7/2024).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tokopedia dan Shop Tokopedia berkolaborasi dengan Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), dilaksanakan di Desa Lubuk Selo Kecamatan Gumay Ulu dengan melibatkan setidaknya 1.000 petani kopi lokal dari Kabupaten Lahat.
Adapun tujuan diadakanya kegiatan media workshop program pelatihan bagi petani lokal diKabupaten Lahat adalah untuk memberikan pengetahuan lebih terhadap pengembangan, bermacam tantangan, mulai dari produktivitas lahan kopi yang masih berkembang, keterbatasan akses para petani kopi terhadap pengetahuan dan praktik budidaya kebun yang baik serta tantangan iklim akan komoditas kopi di Kabupaten Lahat.
Dalam sambutannya, Head Of Comunications Tokopedia dan Shop Tokopedia Aditia Grasio Nelwan mengungkapkan, Kabupaten Lahat sendiri merupakan satu dari empat daerah penghasil kopi terluas d Provinsi Sumsel dengan luas sekitar 54.000 hektar atau 20 persen dari total luas lahan yang ada Sumsel.
“Dengan potensi sebesar ini, tentunya kami melihat ada perkembangan yang bisa didorong lagi. Tapi memang dalam perkembangannya juga ada beberapa tantangan tentunya bagi para petani kopi untuk bisa menghasilkan kopi lebih baik lagi,” ujarnya.
Dia menambahkan, melihat keterbatasan petani lokal akan akses pengetahuan dan praktik budidaya kopi, belum lagi tantangan iklim di Kabupaten Lahat sehingga hari ini Tokopedia dan Shop Tokopedia berkolaborasi dengan Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Lahat menggelar kegiatan media workshop program pelatihan bagi petani lokal menghadirkan program ‘Pelatihan Pascapanen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’ bagi petani lokal kopi di Kabupaten Lahat.
“Harapan kedepannya agar UMKM dengan usaha lokal dapat meningkat di pasaran online. Tak hanya dari segi usaha lokalnya, Tokopedia dan Shop Tokopedia akan menaikkan nama daerahnya sebagai ciri khas agar lebih dikenal masyarakat Indonesia. Melihat potensi dari kopi dari Lahat meruapkan salah satu terbesar di Sumsel,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disbun Kabupaten Lahat Vivi Anggraini, S.STP, M.Si., mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi upaya dari Tokopedia dan ShopTokopedia serta SCOPI dalam mendukung para petani kopi di Kabupaten Lahat melalui program ‘Pelatihan Pasca Panen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’.
“Output positif dari kegiatan ini bisa memberikan informasi dan wawasan kepada para petani kopi di Kabupaten Lahat, mulai dari tentang teknologi, budidaya tanaman kopi yang tepat dan unggul, strategi pasca panen, pemasaran kopi serta peningkatan mutu kopi di Kabupaten Lahat,” imbuhnya.
Selain itu, kegitan ini diharapkan bisa memotivasi dan mendorong semangat petani untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing kopi melalui hilirisasi pengolahan kopi. (sisil)