Sriwijayamedia.com – Perubahan cuaca menjadi faktor utama banyaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
Jika tidak ada nyamuk itu, tidak akan menular. Perkembangbiakan nyamuk juga didukung karena faktor lingkungan yang kurang baik.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran air dan tempat penampungan air, yang seringkali menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus penyakit DBD.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat M Taufik Putra, SKM., M.Kes., melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lahat Aiwa Marlina, SKM., MM., mengungkapkan sepanjang triwulan I/2024, penyakit DBD tertinggi pada Januari sebanyak 59 kasus.
“Sebenarnya hujan ini tidak jadi masalah, asalkan tidak ada genangan air. Serta fogging (pengasapan) bukan solusi pemberantasan nyamuk, melainkan dengan cara memberantas sarang nyamuk dan menutup celah agar nyamuk tidak berkembang biak,” ujarnya
Menurut dia, musim hujan menjadi faktor utama peningkatan kasus DBD, karena air yang tergenang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Untuk itu, harus melakukan pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Menguras, Menutup, Mengubur (3M).
Sementara itu, Kasi P2PM Di kes Lahat Mulawarman, menekankan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan untuk membunuh jentik nyamuk, diperlukan dengan menaburkan bubuk larvasida ke dalam genangan air.(Sisil)