Sriwijayamedia.com – Dua kubu massa aksi yang pro dan kontra terhadap penggunaan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).
Massa aksi yang pro mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia. Sementara massa aksi yang kontra mengatasnamakan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi.
Pantauan sriwijayamedia.com di lapangan, para massa aksi yang kontra tiba sejak sekitar pukul 09.00Wib pagi di depan Gedung DPR. Sementara massa yang pro tiba sekitar pukul 12.10 WIB. Aparat kepolisian pun telah menyiapkan sekat menggunakan barikade beton sebagai pemisah antara kedua kubu massa.
“Rezim ini telah melanggar cita-cita revolusi. Tugas dan kewajiban dari Pemimpin atau Penyelenggara Negara adalah mensejahterakan kehidupan bangsa. Tapi yang terjadi saat ini, kita harus antri (beras) berkilo-kili. Ini bukan keadilan,” kata Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Pendukung Paslon 01 Refly Harun, dalam orasinya.
Sementara itu, massa aksi yang pro juga melakukan orasi-orasi yang intinya menolak penggunaan hak angket DPR.
“Kami berkomitmen menjaga demokrasi, terlebih ada narasi-narasi yang berusaha merusak demokrasi, seperti narasi-narasi hak angket,” ujar salah satu orator.
Akibat adanya aksi unjuk rasa tersebut, aparat kepolisian melakukan penutupan Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR, mulai dari kolong flyover Ladokgi hingga perempatan Slipi. (adjie)
