YKAN Kedepankan Perencanaan Terpadu Berbasis Data

Pihak YKAN dan Dishut Sumsel berfoto bersama usai konsultasi publik/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com- Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) memastikan pihaknya mengedepankan perencanaan terpadu berbasis data yang merupakan salah satu fungsi keberhasilan pengelolaan sumber daya.

Hal itu disampaikannya, dalam konsultasi publik rencana aksi kelompok kerja mangrove daerah Provinsi Sumsel dan rencana desain restorasi ekosistem Mangrove di pesisir Sumsel, Rabu (29/11/2023).

“Kami menganggap bahwa data ini memiliki peran penting dalam menyusun perencanaan pola pesisir yang efektif dan berkelanjutan. Harapannya dengan miliki data yang akurat, kita dapat mensertifikasi permasalahan yang konkrit, pola program yang implan yang menyentuh kepada masyarakat,” kata Mangrove Program Manager Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) YKAN Andreas Tomi Prasetyo Wibowo.

Sepanjang tahun 2022 lalu, pihaknya bersama dengan mitra, terutama Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan dukungan dari donatur APP Sinar Mas, dan lainnya di Sumsel telah melakukan kajian terpadu di pesisir kabupaten Komering Ogan Ilir (OKI), dan di Kabupaten OKI memiliki pantai yang terpanjang 296,14 kilometer di Provinsi Sumsel.

“Pemerataan mangrove, kajian geofisik, keanekaragaman hayati, dan sebagainya perlu dilakukan kajian serta evaluasi di bagian pesisirnya dan juga tentang daya ekonomi masyarakat di sana,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumsel Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si., menambahkan bahwa Sumsel telah dibentuk Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur Sumsel.

“Hari ini kita sudah susun aksi KKMD sama rencana desain restorasi. Kita sosialisasikan ke pihak-pihak terkait untuk mendapatkan masukan. Setelah ada masukan, kita perbaiki. Mangrove kita kan penuh dengan tantangan, kita punya 171.629 hektar (ha) mangrove, berdasar data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 yang tersebar di OKI, Banyuasin, dan Muba,” paparnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Daerah Air Sungai (PDAS)-Kesatuan Pengelolaan Hutan dan lingkungan (KPHL) Dishut Sumsel Oscar Devi Presta, S.Hut., M.Si., menyatakan adapun kesimpulan dalam kegiatan ini adalah finalisasi draft rencana aksi KKMD di minggu pertama Desember 2023 oleh Tim Kerja KKMD Provinsi Sumsel.

Lalu percepatan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel tentang penetapan rencana aksi KKMD di Desember 2023 difasilitasi Dishut provinsi Sumsel.

Dalam rangka implementasi rencana aksi KKMD Provinsi Sumsel, setiap OPD (provinsi dan kabupaten) membentuk tim kerja KKMD melalui SK Kepala Dinas bersangkutan.

Selain itu, desain restorasi mangrove di pesisir Sumsel merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana umum rehabilitasi hutan dan lahan (RU RHL) lingkup BPDAS Musi, desain restorasi ekosistem mangrove pesisir Sumsel yang disusun oleh YKAN dan ditetapkan oleh Kepala BPDAS Musi.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *