Sriwijayamedia.com – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Provinsi Sumsel menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumsel, ditandai dengan penandatanganan kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Sabtu (25/11/2023).
MoU ini terkait dengan program pengusaha sadar zakat.
Selain itu, LAZISMU juga melangsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), dengan tema Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian System Development Charges (SDC’s).
“MoU ini terkait program pengusaha sadar zakat. Bahwa Sumsel merupakan provinsi nomor 5 terkaya di Indonesia, tapi kenapa penghimpunan zakatnya masih sangat rendah dari provinsi lain, itu yang harus kita benahi,” tutur Ketua LAZISMU Sumsel Haris Jumadi.
Dia mengklaim LAZISMU Sumsel termasuk tiga besar secara nasional dalam pencapaian, visi dan misi pelaporan terintegritas.
“LAZISMU merupakan lembaga kompeten yang dipercaya oleh pemerintah untuk menghimpun dana masyarakat. Kami harapkan masyarakat dapat berzakat ke saluran yang benar. Beda LAZISMU dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ialah kalau BAZNAS plat merah, tapi LAZISMU swastanya,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Drs H Edward Candra, MH., menambahkan berdasar data BPS yang dirilis 17 Juli 2023 menyebutkan persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin dibanding September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022.
“Persoalan kemiskinan masih menjadi sorotan serta menjadi beban pemerintah. Kehadiran LAZISMU sebagai lembaga zakat tingkat nasional melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya menjadi partner pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.(ton)
