Sriwijayamedia.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Sumatera Selatan sampai dengan 30 September 2023 menunjukkan kinerja yang positif.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumsel sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wilayah Sumsel Lydia Kurniawati Christyana, di Palembang, Senin (30/10/2023).
Menurut dia, kinerja APBN di wilayah regional Sumsel sampai dengan 30 September 2023 masih terjaga dengan baik dengan realisasi pendapatan sebesar Rp14,76 triliun atau 76,21% dari target, dan tumbuh positif 3,29% (yoy).
Belanja Negara di wilayah regional Sumsel sampai 30 September 2023 terealisasi sebesar Rp29,63 triliun atau 64,55% dari pagu, dan tumbuh positif 6,15% (yoy).
Lydia menambahkan dari sisi kinerja penerimaan pajak, secara kumulatif sampai dengan 30 September 2023 tercatat realisasi sebesar Rp12,48 triliun atau 72,90% dari target.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, realisasi penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 5,1% (yoy).
Faktor pertumbuhan ini antara lain disebabkan oleh adanya aktivitas perekonomian yang tetap tumbuh positif seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat, dampak kebijakan kenaikan tarif PPN 11%, peningkatan setoran PPh 21 atas gaji/bonus/insentif terutama pada sektor industri pengolahan dan pertambangan, dan pembayaran PBB Migas bulan September dan ketetapan PBB yang sudah memasuki jatuh tempo pelunasan.
Dari sisi kinerja penerimaan bea dan cukai, secara akumulatif sampai dengan 30 September 2023 realisasi tercatat sebesar Rp258,11 miliar atau terealisasi 93,94% dari target.
Capaian tersebut terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp142,4 miliar, Bea Keluar sebesar Rp115,3 miliar, dan Cukai sebesar Rp314,6 juta.
Dari sisi kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), secara akumulatif sampai dengan 30 September 2023, penerimaan PNBP terealisasi sebesar Rp2,02 triliun atau 80,54% dari yang ditargetkan.
PNBP mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,94% (yoy).
“Penerimaan ini dikontribusikan oleh Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU), PNBP Sumber Daya Alam (SDA), PNBP Aset, Lelang, Piutang Negara, dan PNBP lainnya,” paparnya.
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) terealisasi sebesar Rp9,90 triliun, tumbuh positif sebesar 6,16% (yoy).
Hal tersebut didorong oleh kinerja belanja barang dan belanja modal yang mencatatkan pertumbuhan positif, terutama dipengaruhi oleh realisasi pembangunan infrastruktur di Sumsel dan tahap persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Transfer ke Daerah (TKD) di wilayah Sumsel sampai dengan 30 September 2023 telah disalurkan sebesar Rp19,72 triliun, tumbuh 2,86% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan kinerja penyaluran, utamanya didorong realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, DAK Non Fisik, dan Hibah yang tumbuh dibandingkan periode tahun sebelumnya.(ocha)