Sriwijayamedia.com – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah De Bright Skin (DeBS) menunjuk Krisdayanti sebagai Brand Ambassador. Hal ini dilakukan melalui penandatanganan MoU antara founder DeBS Dewi Puspa dengan Krisdayanti, di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
“DeBS bergerak dalam bidang penjualan langsung, dengan produk unggulan kosmetik untuk wanita dan pria. Berbagai produk skincarenya merupakan racikan anak bangsa yang diproduksi di pabrik PT Ratansha Purnama Abadi di Sumedang, Jawa Barat (Jabar). Skincare lokal yang kualitasnya tidak kalah bagus dengan produk skincare dari luar negeri, sekaligus telah memenuhi standar CPKB (cara pembuatan kosmetika yang baik), serta memenuhi berbagai ketentuan yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Bamsoet.
Turut hadir dari DeBS antara lain founder Heni Purnamasari, CEO Fauziah dan Legal Director Ina Rachman.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, penunjukan Krisdayanti sebagai brand ambassador sangat tepat.
Karena cerminan perempuan Indonesia yang aktif dan energik, dengan beragam aktifitas dari mulai keluarga hingga sebagai wakil rakyat di DPR RI, namun tetap peduli menjaga penampilannya agar tetap sehat.
Kesediaan Krisdayanti menjadi Brand Ambassador DeBS merupakan wujud dukungan terhadap produk kosmetik anak bangsa, agar bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
“Di tengah perasaan was-was terhadap proyeksi pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan nasional, kehadiran perusahaan kosmetik seperti DeBS menjadi angin segar, terutama dalam konteks penyerapan tenaga kerja, serta membangun optimisme dan geliat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sekaligus menambah pesat pertumbuhan industri komestik di tanah air,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor kosmetika yang mencakup industri farmasi, kimia, dan obat tradisional sudah capai 9,61 persen pada tahun 2021.
Sementara, data BPOM mencatat pada kurun waktu tahun 2021 hingga Juli 2022, jumlah perusahaan kosmetik meningkat dari 819 menjadi 913 perusahaan. Secara global, perkembangan industri kecantikan dan farmasi Indonesia menempati peringkat ke-9 di dunia.
“Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa ekspor produk kosmetik tumbuh 18 persen dibandingkan tahun lalu. Lebih dari 50 persen pasar ekspor produk kosmetik Indonesia terdistribusi ke negara-negara Asia, seperti Thailand, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang, India dan Cina,” terangnya.
Dia meyakini dengan segala kapasitas yang dimiliki, terlebih dengan dukungan Krisdayanti sebagai Brand Ambassador, DeBS dapat semakin menghadirkan produk-produk kosmetik berkualitas, aman, dan berdaya saing, serta berorientasi pada ekspor. (santi)