GMNI Cabang Malang Desak Pemkot Malang Hentikan Alih Fungsi Lahan Pertanian

Mahasiswa tergabung dalam GMNI Cabang Malang melakukan aksi demonstrasi mendesak Pemkot Malang menghentikan alih fungsi lahan pertanian, Kamis (14/9/2023)/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com- Mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Malang melakukan aksi demonstrasi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menghentikan alih fungsi lahan pertanian, Kamis (14/9/2023).

Para mahasiswa menyampaikan aspirasinya, terlebih khusus petani yang lahannya semakin sempit dan dialih fungsikan menjadi perumahan-perumahan bukan untuk rakyat, tetapi untuk elit.

Bacaan Lainnya

Masalah pertanian di Indonesia, khususnya di Kota Malang sampai hari ini sangat miris. Karena ahli fungsi lahan yang terjadi di Kota Malang menyebabkan petani kehilangan mata pencarian dan terjadi krisis pangan.

Ketua GMNI Cabang Malang Stanis Laus Asa Umbu Sogara menyatakan bahwa mati atau hidupnya suatu bangsa ditentukan oleh hasil pangan, sehingga masalah pertanian harus diperhatikan oleh Pemkot Malang karena sudah diatur dalam UU No 5/1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria.

“Pemkot Malang harus mengambil langkah konkret menangani masalah pertanian di Kota Malang dan segera Pemkot Malang menghentikan ahli fungsi lahan yang sangat marak di agar petani petani dan masyarakat kecil bisa sejahtera” tegasnya.

Dia menyebut adapun poin-poin tuntutan GMNI Cabang Malang ; mendesak Jokowi menyelesaikan masalah agraria di Indonesia ; mendesak DPRD Kota Malang segara menghentikan alih fungsi lahan di Kota Malang.

Lalu mendesak DPRD Kota Malang agar segara melaksanakan lahan pangan berkelanjutan LP2B di Kota Malang ; mendesak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) agar segara mengatasi masalah pangan di Kota Malang ; mendesak Bapenda memberi keringanan pajak bagi petani dalam hal pembayaran pajak ; mendesak Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) agar serius menangani masalah pertanian di Kota Malang.(Santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *