Tahun Ajaran 2023-2024, 170 SMP Negeri dan Swasta Terapkan Kurikulum Merdeka

Kasi Kurikulum bidang SMP Disdik Kota Palembang Zuhdi Bay/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel memastikan tahun ajaran baru 2023-2024, sekitar 170 SMP Negeri dan Swasta di Palembang akan menerapkan Kurikulum Merdeka.

Hal itu disampaikan Kasi Kurikulum bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdik Kota Palembang, Zuhdi Bay, di Palembang, Senin (3/7/2023).

Bacaan Lainnya

“Tahun ajaran 2023-2024 bertambah sebanyak 68 SMP Negeri dan swasta di Palembang yang menerapkan kurikulum merdeka. Tahun 2022 lalu ada 102 SMP Negeri dan Swasta yang menerapkan kurikulum merdeka,” katanya.

Menurut dia, untuk mata pelajaran di kurikulum merdeka sama seperti kurikulum sebelumnya yakni Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Bahasa Inggris dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), seni dan budaya.

Dari data Dapodik di Palembang, masih kata dia, terdapat 205 SMP Negeri dan swasta. Jadi yang belum menerapkan kurikulum merdeka berjumlah 35 SMP.

“Untuk menerapkan kurikulum merdeka ini, kita sudah melakukan bimbingan teknis ke guru. Selain itu, kemarin kita ada pelatihan project penguatan profil pelajar Pancasila. Jadi untuk kurikulum merdeka itu ada dua kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk intrakurikuler itu adalah kegiatan KBM seperti biasa pembelajaran di kelas. Sedangkan ekstrakurikuler itu lintas disiplin 10 mata pelajaran itu menjadi satu materinya tentang materi itu tapi di luar materi itu jadi mereka akan mencoba untuk membuat project,” ungkapnya.

Dia mengingatkan setiap tahun sekolah yang mengadopsi kurikulum mereka itu harus membuat 3 tema atau 3 project. Sehingga melibatkan seluruh peserta didik, jadi akan merasakan aksi nyata, misalnya membuat jumputan, siswa bisa merasakan melihat dan langsung mempraktikkan.

Dia menyebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di dunia pendidikan. Pertama adalah menciptakan suasana nyaman. Kedua prestasi siswa meningkat. Ketiga berpusat pada peserta didik. 

“Di kurikulum merdeka itu akan mengalami pembelajaran berbeda-beda. Makanya ada tes diagnostik, guna mengetahui kelebihan, dan kekurangan,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *