KAYUAGUNG- Komisi III DPRD OKI merekomendasikan agar penimbunan jalan tol Kayuagung-Palembang yang berada di aliran Sungai Sumber Deras di Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kayuagung dihentikan sementara. Sebab, jika penimbunan terus dilanjutkan akan berdampak pada meningginya debit air yang melanda puluhan rumah warga.
Selain itu, Komisi III DPRD OKI juga meminta pemerintah provinsi Sumsel dapat meninjau ulang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dari pembangunan jalan tol Kayuagung-Palembang yang dikerjakan PT Sriwijaya Makmore Persada (PT SMP).
“Sejak dibangunkannya jalan tol, sebagian besar rumah warga Sukadana kebanjiran. Kami turun ke lapangan ini ingin mengecek langsung dampak dari penimbunan jalan tol. Ya, kami minta pembangunan jalan tol dihentikan sementara serta meninjau ulang amdalnya. Masak, amdal belum keluar, pembangunan jalan tol tetap dikerjakan,” kata Ketua Komisi III DPRD OKI Efredi Jurianto, Jum’at (28/4).
Dia melihat memang timbunan jalan tol sangat berpengaruh sehingga wajar berdampak terhadap banjir karena timbunan nyaris menutupi aliran sungai.
Selain telah memasuki rumah warga, lanjut politisi Partai Golkar OKI ini, dampak banjir juga menggenangi persawahan warga setempat yang mencapai 45 hektar.
“Rencananya hari Selasa nanti kami akan memanggil pihak perusahaan dan dinas terkait guna mencari solusi mengatasi banjir agar tidak semakin meluas,” jelas Efredi didampingi Sekretaris Komisi III DPRD OKI Budiman, anggota Komisi III Solahudin Djakfar, dan Arpan Hadi.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Komisi III DPRD OKI, Made Indrawan berharap banjir yang melamda warga Sukadana sejak dua pekan terakhir ini segera ditanggulangi.
“Memang perlu dibangunkan gorong-gorong atau box culver agar air bisa mengalir seperti biasa. Soal blum adanya amdal, ini akan menjadi bahan pembahasan selanjutnya,” ucap politisi PDI Perjuangan OKI.
Begitupun kompensasi bagi korban banjir, nanti pihaknya akan sampaikan aspirasi warga ini ke pemerintah agar perusahaan pembangunan jalan tol segeta memberikan kompensasi kepada korban banjir.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD OKI Solahuddin Djakfar meminta PD Bende Seguguk untuk segera mengkomunikasikan kepada kontraktor untuk menghentikan sementara timbunan jalan tol.
“Masih ada sekitar 20 meter lagi aliran sungai yang belum ditimbun. Jika aliran sungai ini ditimbun, maka banjir akan makin meninggi. Hal inilah yang kami takutkan. Makanya kami minta pihak kontraktor untuk menghentikan sementara penimbunan jalan tol Kayuagung-Palembang,” jelas politisi Partai NasDem OKI.
Menyikapi hal itu, Direktur Bende Seguguk, Kamil menegaskanpihaknya segera mengkomunikasikan terkait desakan Komisi III DPRD OKI ink ke pihak perusahaan untuk menghentikan sementara penimbunan jalan tol agar tidak berdampak pada banjir.
Sekretaris Dinas PU dan Tata Ruang OKI, Jasmine menegaskan secara langsung pihaknya tidak dilibatkan dalam pembangunan jalan tol Kayuagung-Palembang.
“Memang beberapa anak sungai ditimbun. Tapi pihak perusahaan mungkin sudah ada tim teknis yang mengkaji dampak dari penimbunan jalan tol. Jadi, kita tidak perlu lagi membentuk tim teknis untuk mengkaji amdal dan pemasangan box culver karena perusahaan sudah ada tim teknis sebelum melakukan pembangunan,” ujarnya.(fian)