Kelompok Perikanan Bantah Keterangan Kades

IMG-20170605-WA0027
Kelompok Perikanan Bantah Keterangan Kades
Anggota kelompok perikanan OKI menerima bantuan dari Dinas Perikanan OKI belum lama ini

-Terkait Tudingan Bantuan Tak Tepat Sasaran

KAYUAGUNG – Sekitar sembilan kelompok perikanan dalam Kabupaten OKI membantah keras tudingan Kades Bungin Tinggi yang menyatakan kalau bantuan dari Dinas Perikanan OKI tak tepat sasaran.

Bacaan Lainnya

Kelompok perikanan menilai penyataan kades tersebut tidak mendasar dan dinilai tidak mengerti mekanisme atas bantuan dari Dinas Perikanan.

“Dua tahun yang lalu kami telah mengajukan proposal ke Dinas Perikanan untuk meminta bantuan bibit ikan untuk kelompok, dan Alhamdulillah dua minggu lalu bantuan tersebut disalurkan, gratis tanpa biaya,” jelas Agustia, salah satu anggota kelompok Bungin Makmur, Senin (5/6).

Menurut dia, bantuan ini sudah melalui prosedur dan mekanisme yang sah. Hanya saja memang pada saat turunnya bantuan itu tidak melalui atau melibatkan pemerintah desa setempat, dalam artian hanya diketahui kepala desa setempat.

Dia menyatakan jika kades menuding kalau bantuan itu dan proposal itu tanpa sepengetahuan kades, itu memang benar. Karena dua tahun yang lalu, Yudi Segara belum dilantik sebagai Kades Bungin Tinggi sehingga pada saat pengajuan proposal masih meminta tanda tangan Pjs Kades.

“Proposal untuk meminta bantuan bibit ikan tersebut diajukan pada tahun 2015 silam. Artinya kades yang sekarang belum menjabat dan waktu itu yang menandatangani proposal ialah sekretaris desa (sekdes) selaku Pjs Kepala Desa Bungin Tinggi,” terangnya.

Setali tiga uang, Sukarno, dari Kelompok Nelayan Jaya juga menambahkan kalau disaat penyerahan bantuan seluruh kelompok dan para anggotanya diharuskan hadir. Dalam tiap kelompok berjumlah 15 anggota.

“Mengenai adanya pungutan, memang ada tetapi bukan pungutan yang diwajibkan, melainkan itu kesepakatan bersama sebesar Rp10.000 dan itupun diperuntukkan membeli materai, makan dan minum. Jadi jika dikatakan bantuan siluman itu tidaklah benar,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Amir selaku Ketua Kelompok Sentosa. Menurut dia, dari 15 anggota pada masing masing kelompok tidak ada satupun merasa kecewa. Begitupun mengenai sumbangan Rp10.000 semuanya setuju serta mereka semua hadir ketika penyerahan maupun ketika uang pungutan diambil.

“Jika dikatakan tidak tepat sasaran atau tebang pilih kurasa salah. Sebab yang menerima ini memang mau dan sudah berpengalaman atau pernah membudidayakan ikan serta memang dari kelompok peternak ikan. Mengenai arahan untuk memilih seseorang saat penyerahan bantuan bibit itu yang menurut kades untuk kepentingan politik tidaklah benar,” tuturnya.(fian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *