KAYUAGUNG – Sejak tahun 2016, Pemkab OKI memberikan perhatian lebih kepada para kepala desa (kades). Salah satunya terkait kenaikan honorarium bagi kepala pemerintahan ditingkat desa.
Sebelumnya, honor para kades hanya Rp800.000 per bulan. Di tahun 2014 naik Rp1.500.000, dan saat ini menjadi Rp3juta per bulan.
Bupati H Iskandar, SE mengatakan sejak tiga tahun terakhir Pemkab OKI telah memperhatikan kesejahteraan aparatur di tingkat desa dengan cara menaikkan honorarium.
Menurut Iskandar, kenaikan gaji sekitar 314 kades ini sangat pantas mengingat beban kerja mereka sangat tinggi dalam melayani masyarakat desa.
“Tahun ini gaji mereka naik. Kalau secara pribadi saya ingin gaji mereka lebih pantas Rp10 juta per bulan,” ujar Iskandar saat melakukan Safari Ramadan di Kecamatan Lempuing Jaya, Kamis (15/6).
Iskandar memastikan, bila kinerja ujung tombak pemerintahan ini bagus, maka kinerja daerah juga akan baik.
Iskandar berharap, dengan adanya kenaikan gaji ini kinerja para aparatur tingkat bawah ini lebih meningkat.
Menurut Iskandar, perhatian lebih terhadap kinerja para kepala desa ini sangatlah wajar. Sebab, mereka merupakan ujung tombak keberhasilan berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintahan di atasnya.
Meski begitu, Iskandar pun mengingatkan, jika kinerja kades tak sesuai harapan, siap-siap gaji mereka akan diturunkan. Hal itu merupakan konsekuensi yang harus diterima para kades jika kinerja mereka buruk.
“Dengan kenaikan gaji ini, kami ingin aparatur tingkat bawah ini lebih bertanggung jawab dalam membangun desa,” terang Iskandar.
Iskandar menegaskan, para kades harus cepat tanggap dan lebih peka untuk melayani masyarakat.
“Kalau ada suatu persoalan di desa, segera laporkan ke Pemkab,” tegas Iskandar.
Sementara itu, Kades Gede Pedoman, Selaku Ketua Forum Kades Kecamatan Lempuing Jaya mengaku senang dan takjub dengan langkah Pemkab OKI.
Dia menilai, perhatian kepada aparatur pemerintahan tingkat bawah meningkat semenjak kepemimpinan Iskandar.
“Terimakasih Pak Bupati atas perhatiannya. Jadi motivasi kami untuk terus membangun desa,” ujarnya.
Dia mengakui, sejak tiga tahun terakhir para aparatur pemerintahan tingkat bawah itu mendapat insentif dari pemkab sebagai jasa pengabdiannya.(fian)