-Dalam Pemilihan Putri Otonomi Indonesia
KAYUAGUNG- Perpaduan kain jupri dan jumputan hasil kreasi putri daerah Dwi Putri Amir yang membalut tubuh tinggi semampai ditambah paras cantik khas gadis Bende Seguguk milik Nadya Maisarini menyita perhatian juri dan pengunjung dalam puncak acara Pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2017.
Kepiawaiannya dalam menari dan penguasaannya terhadap budaya OKI membawa Nadya mengharumkan nama Kabupaten OKI di kancah nasional melalui ajang “Putri Otonomi” yang baru pertama kali dilaksanakan.
Nadya dinobatkan menjadi Putri Otonomi dengan kategori Apresiasi bersama 10 finalis lainnya setelah menyisihkan 27 kontestan dari seluruh Indonesia yang dilaksanakan dalam rangka Apkasi Otonomi Expo 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), 19-21 Juli 2017.
Sebelum dipilih mengikuti ajang pemilihan Putri Otonomi Indonesia, Nadya memiliki segudang prestasi yang membanggakan, diantaranya terpilih sebagai Wakil II Gadis Bende Seguguk Tahun 2016. Ditahun 2014 pernah menjadi Paskibraka OKI, 2015 menjadi Wakil I Gadis Bende Seguguk, dan tahun 2016 jadi Finalis Putra Putri Sriwijaya.
Nadya mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp10 juta dan selempang yang akan digunakannya selama masa jabatan satu tahun ke depan, sebelum diberikan kepada calon pemenang di tahun depan.
Menjadi bagian dari Putri Otonomi Indonesia, Nadya mengaku sangat senang dan gembira. Dia pun mengaku bisa memperkenalkan Kabupaten OKI dan Sumsel pada masyarakat dalam negeri maupun mancanegara.
Selain itu, gadis cantik ini juga ingin menjadi teladan bagi generasi muda di OKI agar peduli dengan adat budaya daerah.
“Terlepas dari itu, saya berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk peduli dengan seni budaya yang dimiliki,” ujar Nadya.
Deputi Pengembangan Pemsaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti menutukan bahwa pemilihan Putri Otonomi Indonesia merupakan upaya Kementerian Pariwisata mendorong promosi pariwisata di daerah dengan menggandeng APKASI.
“Upaya mempromosikan pariwisata Indonesia membutuhkan ikon yang dapat berperan menjadi spoke person. Hal itu menjadi salah satu bahan bakar pendorong digelarnya pemilihan pemilihan Puteri Otonomi Indonesia 2017, bersamaan dengan gelaran event Asosisasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI),” tutur Esthy di Jakarta, belum lama ini.
Esthy menyebutkan bahwa putri yang terpilih ini akan menjadi duta yang nantinya dapat mempromosikan berbagai potensi daerah di Indonesia.
“Karena pemilihan tersebut bukan hanya mencari seorang putri berparas cantik, namun juga cerdas dan piawai dalam mempromosikan potensi daerahnya masing-masing. Gali terus wawasan mengenai promosi dan pariwisata Nusantara, kemampuan promosi Nusantara, pemahaman mengenai peluang dan investasi pariwisata Nusantara, serta promosikan pesona Indonesia ke seluruh dunia dengan Go Digital,” ucap Esthy.
Esthy menjelaskan kriteria penjurian pemilihan Putri Otonomi berdasarkan juri penguasaan seni budaya, otonomi, dan pariwisata.
“Jadi yang terpilih tidak hanya berwawasan tentang budaya, tapi harus menguasai pengetahuan tentang otonomi dan pariwisata,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata OKI, H Amiruddin, S.Sos mengungkapkan pihaknya sangat bangga dengan prestasi yang diraih Nadya.
Dia juga mengatakan bahwa seorang duta pariwisata sangat penting dalam mempromosikan destinasi wisata dalam mengembangkan industri pariwisata di daerah.
“Alhamdulilah kita bangga mampu meraih prestasi ditingkat nasional. Kemajuan industri pariwisata, salah satunya dari peran para duta wisata ini. Puteri Otonomi Indonesia terpilih nantinya harus memiliki misi sama dengan Dinas Pariwisata, mempromosikan Pariwisata OKI,” ucap Amir. (fian)