INDRALAYA-Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menuntut pemangkasan masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Gedung Rektorat Unsri Inderalaya, Kamis (3/8) menjadi ricuh dan berbuah pemukulan.
Sejumlah mahasiswa mencoba menerobos masuk ke gedung rektorat dengan cara memecahkan kaca pintu. Akibatnya, terjadi bentrok antara petugas kepolisian dengan peserta aksi dan berujung pada terjadinya pemukulan terhadap dua mahasiswa Unsri.
Wakil Presiden Mahasiswa Unsri, Bay menyatakan sangat menyayangkan adanya pemukulan mahasiswa oleh petugas kepolisian.
Atas insiden itu, pihaknya berencana segera melaporkannya.
“Sesuai kesepakatan, kami akan melaporkan pemukulan dua mahasiswa Unsri oleh aparat kepolisian. Kami akan kawal kasus pemukulan ini hingga selesai,” ujar Bay, Kamis (3/8).
Diketahui, kedua mahasiswa yang diduga dipukul aparat kepolisian yakni Dedi Satria dan M Agus Harianto. Keduanya diamankan aparat kepolisian ke dalam ruangan.
Sebelum melakukan aksi, ribuan mahasiswa membawa karton berkumpul di Terminal Kampus Unsri dengan tujuan rektorat Unsri. Para peserta aksi menuntut pemangkasan masalah Uang kuliah Tunggal (UKT).
Disamping itu pula, para peserta aksi juga menyuarakan perihal dinonaktifkannya tiga mahasiswa Unsri serta pelaporan pihak Unsri terhadap Presiden Mahasiswa (Presma) ke pihak berwajib.
Sementara itu, Kabag Ops Polres OI, Kompol Bambang mengatakan, jika memang terbukti ada anggota memukul mahasiswa, maka pihaknya menjamin akan mengusut kasus pemukulan tersebut hingga tuntas.
“Kami menjamin akan menyelidiki kasus pemukulan mahasiswa oleh anggota. Jika memang terbukti, dipastikan ditindak tegas,” ucapnya.(fian)