KAYUAGUNG-Bakal calon (balon) Bupati dan Wakil Bupati OKI, H Subhan Ismail menolak semua bantuan dana yang ditawarkan pihak ketiga hingga simpatisan yang mendukung. Sebab, dirinya mengklaim mampu membiayai sendiri untuk maju pada Pilkada OKI 2018 medatang.
“Saya pakai dana pribadi, banyak yang mau membantu tapi dengan segala kerendahan hati saya tolak baik-baik, karena saya yakin saya masih mampu,” ujar SBH, sapaan akrabnya di Kayuagung Senin (25/9).
Dia mengaku, tidak ingin memiliki hutang budi dengan para donatur yang akan membantunya.
“Saya sangat serius untuk maju. Kalau saya punya hutang budi pada donatur, nanti setelah saya jadi mereka ingin minta yang macam-macam dan saya tidak ingin itu terjadi,” jelasnya.
Politisi Partai NasDem dan Ketua DPD Garda Pemuda NasDem Kabupaten OKI ini menuturkan, dirinya akan mendanai setiap relawan yang dibentuk dengan uang sendiri.
“Untuk biaya operasional, relawan dan kampanye saya telah menyiapkan dana yang cukup besar sampai Pilkada 2018 nanti. Itu semua uang pribadi dan tabungan saya selama ini,” ujar SBH.
SBH tak menampik membutuhkan modal besar untuk mencalonkan diri sebagai balon bupati ataupun wakil bupati OKI.
“Dipolitik ini diibaratkan seperti perang, sehingga butuh amunisi yang banyak pula. Berpolitik dan mencalonkan diri itu juga butuh biaya dan saya sudah siap untuk itu semua,” katanya.
Sementara itu, pemuda pemantau pembangunan OKI, Welly Tegalega menambahkan untuk mencalonkan diri sebagai bupati memang membutuhkan dana cukup besar. Minimal tiap calon akan menghabiskan dana minimal Rp30 miliar, mengingat wilayah di Kabupaten OKI sangat luas.
“Kalaupun memang ada yang berniat untuk maju di pilkada OKI harus menyiapkan dana Rp30miliar. Kalau tidak ada jangan coba-coba,” jelasnya.
Selain itu, kata Welly, langkah SBH yang tidak menerima bantuan dari para donatur ini patut diapresiasi.
“Saya rasa setiap kandidat pasti membutuhkan bantuan dari donatur. Kalaupun memang ditolak, itupun guna menghindari beban ketika terpilih nanti,” ucapnya.(abu)