KAYUAGUNG-Bupati OKI, H Iskandar, SE memberikan apresiasi tinggi atas geliat pembangunan di Desa Keman Baru, Kecamatan Pampangan, OKI. Bupati OKI H Iskandar, SE menilai kalau pembangunan di desa ini makin maju dan menunjukkan progres pembangunan yang signifikan.
“Dulu desa ini termasuk desa yang tertinggal. Sekolah tidak ada, jembatannya putus, listrik tidak ada. Tapi sekarang saya lihat semua sudah tersedia,” ucap Iskandar saat bersilaturahmi dengan warga Desa Keman Baru, Kecamatan Pampangan, OKI, Selasa (2/10).
Bupati OKI mengklaim akan terus berupaya memotivasi kepala desa (kades) untuk membangun desa melalui dana desa yang diberikan pemerintah.
“Paradigmanya adalah desa sentris. Desa membangun, maka bangsa ini akan terbangun,” tutur Bupati OKI.
Diketahui, Desa Keman Baru merupakan salah satu desa yang menyandang status tertinggal di Kabupaten OKI. Desa ini merupakan pemekaran dari Desa Keman, Kecamatan Pampangan pada tahun 2011 lalu.
Sejak digulirkannya program membangun OKI dari desa oleh Bupati OKI, H Iskandar, SE serta program dana desa, akhirnya desa ini terlepas dari status ketertinggalan.
Kini, jalan-jalan setapak cor beton mengelilingi desa. Bahkan tidak ditemui lagi jalan desa yang becek dan berlumpur di desa ini. Di pusat desa sudah berdiri gedung Sekolah Dasar (SD). Sebelumnya anak usia sekolah di desa ini harus naik sampan menyeberangi sungai untuk bersekolah di desa tetangga.
Tepat disamping sekolah, juga berdiri Gedung Serbaguna milik desa berukuran 20×30 meter yang dibangun tahun 2017 menggunakan dana desa tahap I. Tidak jauh dari balai desa berdiri masjid desa. Tepat disamping masjid berdiri fasilitas air bersih desa yang dibangun melalui proyek Pamsimas.
“Tahun 2014 dan 2015 lalu, kami prioritas jalan cor desa, jalan-jalan pertanian dan air bersih,” kata Sarjana Pendamping Desa, Alvin Zulkarnain.
Alvin menambahkan ditahun 2017 kades membangun Gedung Serbaguna desa yang akhirnya akan menjadi aset dan dikelola BUMDes.
“Ya, jadi aset desa dan dikelola desa. Nanti warga yang menggunakan akan dikenakan biaya ringan yang selanjutnya akan masuk ke kas desa,” tutur Alvin.
Selain balai desa, kata Alvin, gedung ini juga digunakan untuk pasar kalangan atau pasar desa.(abu)