KAYUAGUNG-Sebanyak 50 orang lebih yang diketahui merupakan delegasi dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel melakukan wisata widya atau studi banding ke kelompok budidaya jamur merang media tandan kosong kelapa sawit yang merupakan binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sampoerna Agro di Desa Sumber Deras, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sabtu (14/10).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-13 tahun 2017 yang dihelat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sumsel.
Kepala Dinas PMD OKI Hj Nursula, S.Sos menyatakan kegiatan ini bertepatan dengan HUT Kabupaten OKI yang ke-72, dimana kelapa sawit merupakan potensi unggulan dan berdampak positif terhadap pembangunan daerah, pemanfaatan limbah tandan kosong sawit melalui program kerjasama dengan CSR perusahaan telah memberi nilai tambah (value added).
“Silakan nanti berdiskusi dan melihat langsung ke kumbungnya, bagaimana proses budidaya jamur merang dengan media tandan kosong kelapa sawit dari kelompok binaan Sampoerna Agro ini”, terang Nursula, Minggu (15/10).
Menurut dia, kegiatan yang dimulai sejak pukul 11.00WIB hingga pukul 15.00WIB diikuti secara antusias oleh para peserta.
Hal ini terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilayangkan mulai dari teknis produksi, pasca panen dan produk turunan, pemasaran hingga meminta kiat sukses menjalin sinergi ataupun kemitraan pemerintah daerah dengan perusahaan.
“Saya berharap ilmu yang didapat ini dapat diaktualisasikan ataupun diimplementasikan ke daerah masing-masing,”jelasnya.
Social Investment Coordinator PT Sampoerna Agro, Ardian Indra Putra menambahkab saat ini kelompok budidaya telah memilki alat/TTG autoclave dan mengembangkan mini laboratorium kultur jaringan sederhana untuk pembenihan secara mandiri.
“Kami hitung biaya produksi per bagloog bibit jamurnya jika hasil sendiri sekitar Rp2.000. Sedangkan sementara ini kelompok membeli dari Pulau Jawa Rp9.000/bagloog. Selain efisiensi, tentu ini juga pionir dan prospek bagus untuk terus dikembangkan di Kabupaten OKI,” ucap Ardian.
Terpisah, Kades Sumber Deras, Kasmudi menyambuat baik rencana pihak CSR menempatkan 3 orang anggota kelompok magang di Biotrop IPB Bogor yang bertujuan meningkatkan keahlian pembibitan jamur.
“Kehadiran Pak Sugih sebagai tenaga ahli jamur dari Biotrop IPB yang tiap kunjungan lapangan difasilitasi CSR sejauh ini dirasa sangat bermanfaat dalam mengarahkan kelompok, terutama hal teknis budidaya yang baik dan benar. Kami sangat mendukung mereka (magang) ke Bogor sehingga bisa menjadi kader lokal yang memiliki spesialisasi pembenihan jamur dan juga nanti dikomersilkan hasilnya untuk kelompok,” tuturnya.
Pada saat meninjau lokasi kumbung jamur, tidak sedikit peserta yang terinspirasi bahwa dari limbah tandan kosong kelapa sawit dapat menghasilkan jamur yang sarat nilai ekonomis.
“Daerah kami banyak (perkebunan) kelapa sawit. Namun sepertinya belum ada yang membudidaya jamur seperti ini (hasil sinergi pemerintah dan CSR Sampoerna Agro),”ujar David, salah satu delegasi yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin ini.
Camat Mesuji, Mukhlis, SE mengaku sangat bangga karena Desa Sumber Deras terpilih mewakili Kabupaten OKI dalam gelar TTG.
“Sesuai motto kecamatan kami, bersama kita bisa, kita bisa karena bersama,” terangnya.(abu)