Ini Kerja Nyata Dinkes OKI Melalui Program "Wusan"

IMG-20171124-WA0005

-Stop BABS, Wusan Siap Dampingi Warga

KAYUAGUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI melalui Puskesmas Kotaraya merealisasikan pembuatan jamban keluarga sehat disejumlah titik di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI. Melalui program wirausaha sanitasi (Wusan) ini diharapkan dapat menghentikan kebiasaan buruk warga yakni buang air besar sembarangan (BABS) serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pembuatan jamban sehat warga ini melibatkan semua pihak seperti dinkes melalui puskesmas, koramil, hingga masyarakat.

“Sebenarnya program Wusan ini sudah berjalan sejak 2014 lalu. Diakhir tahun ini pembuatan jamban dititikberatkan di sejumlah kelurahan dalam Kecamatan Kayuagung diantaranya Kotaraya, dan Perigi. Sebelumnya juga dilakukan di Jua-Jua, dan Kayuagung,” kata Kepala Dinkes OKI, H M Lubis SKM., M.Kes, melalui Sekretaris Dinkes OKI, Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, Jumat (24/11).

Menurut Iwan, memang ada sebagian masyarakat yang masih memanfaatkan sungai untuk BAB dan aktivitas lainnya. Namun dengan adanya program Wusan ini diupayakan sedikit demi sedikit mengikis kebiasaan buruk itu menuju ke arah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Secara teknis, kata dia, pembuatan jamban ini dilakukan berbagai pihak seperti dinkes, puskesmas, koramil dan warga.

Ini Kerja Nyata Dinkes OKI Melalui Program "Wusan"
Sekretaris Dinkes OKI Iwan Setiawan, SKM., M.Kes didampingi Pimpinan Puskesmas Kotaraya dr Isa Dwiyono, pihak koramil dan petugas Puskesmas Kotaraya memantau pembuatan jamban warga di Kelurahan Perigi, Jumat (24/11)

“Sebelum diterjunkan membuat jamban, mereka ini diberikan pelatihan Wusan dibimbing dinkes sebagai trainner of trainner (ToT). Kami harap pasca pelatihan ini, mereka dapat lebih mandiri,” jelas Iwan seraya menambahkan dengan adanya pelatihan Wusan yang diadakan Dinkes OKI ini, Puskesmas Kutaraya dapat terbantu dalam pembuatan jamban sehat.

Dia berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat.

Sementara itu, Pimpinan Puskesmas Kotaraya dr Isa Dwiyono menuturkan dalam hal ini, tentu masyarakat dipicu untuk merubah perilaku BABS menjadi Stop BABS dan mau berusaha untuk membuat jamban keluarga sendiri.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang terlibat dalam pembuatan jamban sehat ini yaitu koramil, bapak Lurah Kotaraya Syaiful Bahri, Lurah Perigi Indra Husin dan peserta pelatihan Wusan Dinkes OKI serta Laskar Linalivia melalui gerai hijab Uchu Yeti, Yeti Herlinda, S.Km yang telah memberikan bantuan dana kepada masyarakat yang tidak mampu untuk membuat jamban,” jelasnya.

Khusus pendanaan dalam pembuatan jamban ini, masih kata dia, dilakukan secara mandiri.

“Alhamdulillah ditiga titik pembuatan jamban yakni di Kotaraya satu titik dan Perigi dua titik selesai dikerjakan. Ya, awalnya kami lakukan monitoring, siapa-siapa saja warga yang tidak miliki jamban dengan cara memicu agar merubah perilaku agar tidak BABS,” tuturnya.

Ini Kerja Nyata Dinkes OKI Melalui Program "Wusan"
Pimpinan Puskesmas Kotaraya, dr Isa Dwiyono didampingi Lurah Kotaraya Saiful Bahri, Laskar Linalivia melalui Gerai Hijab Uchu Yeti, Yeti Herlinda, SKM., pihak koramil dan Petugas Puskesmas Kotaraya berfoto usai memantau pembuatan jamban di Kelurahan Kotaraya, Jumat (24/11)

Terpisah, Hamida, 48, salah satu warga Kelurahan Kotaraya mengaku sangat senang dengan dibuatkannya jamban ini.

Dia mengaku sudah sejak 10 tahun terakhir menempati rumah berukuran 4x4meter di Lingkungan III RT 06 Kelurahan Kotaraya ini.

“Selama ini, saya dan anak-anak saya melakukan aktivitas BAB, mandi di sungai yang jaraknya tak jauh dari rumah. Namun dengan adanya jamban baru ini, ke depan tidak akan lagi BAB di pinggir sungai,” kata janda dua orang anak ini.

Turut hadir dalam pembuatan jamban warga diantaranya Sekretaris Dinkes OKI, Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, Pimpinan Puskesmas Kotaraya dr Isa Dwiyono, Lurah Kotaraya Syaiful Bahri, Lurah Perigi Indra Husin, pihak koramil, petugas Puskesmas Kotaraya dan Laskar Linalivia melalui Gerai Hijab Uchu Yeti, Yeti Herlinda, SKM., dan warga setempat.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *