KAYUAGUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI memanggil pelaksana pengerjaan proyek jalan tol Kayuagung-Palembang. Pemanggilan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga korban banjir di sekitar proyek jalan tol.
Rapat yang dihadiri pihak Waskita, PT PIM dan perwakilan masyarakat ini menyimpulkan akan menutup sementara aliran Sungai Buntu di wilayah Kelurahan Sukadana dengan tanggul untuk mengurangi debit air di sekitaran proyek tol tersebut.
“Aliran air masuk dari Sungai Komering melalui Sungai Buntu kita kurangi debitnya yang masuk ke Sukadana dan Celikah. Setelah debit air berkurang, kita lakukan pengeringan di wilayah yang terendam banjir. Itu jangka pendek yang dilakukan,” kata Sekda OKI, H Husin, S.Pd, MM saat memimpin rapat, Senin (27/11).
Untuk jangka panjang, menurut Husin, akan dilakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai terkait tata kelola manajemen air Sungai Komering.
“Kita ini berada di Delta dua sungai besar, Sungai Komering dan Sungai Ogan. Jadi mau tidak mau wilayah kita yang berada di dataran rendah ini akan terendam banjir jika hujan turun lebat. Menutup sementara aliran sungai komering bisa jadi solusi sementara mengatasi banjir di Sukadana,” jelas Husin.
Banjir yang menggenangi rumah warga di Kelurahan Sukada dan Desa Celikah tersebut diduga akibat penimbunan jalan tol membuat air menggenang tertahan timbunan tanah dan membanjiri rumah warga.
Sementara itu, Kemal Al Kautsar, Ketua RT 3 Purnajaya menambahkan penimbunan jalan tol itu emengakibatkan naiknya debit air hingga menggenangi rumah warga.
“Ini yang kedua kali di tahun ini banjir terjadi. Sebelumnya pada April lalu rumah kami terkurung banjir. Kami minta solusi dari pemerintah atau orang yang bisa menyelesaikan masalah ini. Tidak seperti tahun lalu, kami dimanfaatkan oknum,” tungkasnya.
Kemal berharap tindakan konkrit dari pihak pelaksana tol untuk menghindarkan mereka dari bencana banjir.
Site Area Manager PT Prima Indojaya Mandiri (PIM), Hendra Oktavera selaku pelaksana pembangunan ruas tol pada STA 0 sampai dengan STA 200 mengatakan pihaknya sudah membangun sebanyak 13 block culvert sebagai penyeimbang air di sisi kanan dan kiri jalan tol dengan lebar 10 m dan muka 13 m
“Kita sudah siapkan 13 pintu air namun sekarang masih dalam masa pengerjaan,” tuturnya.
Terkait banjir yang menggenangi rumah warga, kata Hendra, sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk melaksanakan proyek tanpa mengganggu eksosistem yang ada baik dalam pelaksanaan maupun selesainya proyek ini nanti.
Asisten Bidang Pemerintahan OKI, H Antonius Leonardo, M.Si kembali menegaskan agar pihak pelaksana proyek memberi solusi langsung terkait banjir yang masuk ke rumah warga.
“Jadi konkrit saja, apa yang bisa kita lakukan hari ini juga. Usai rapat, kita langsung turun ke lapangan dan kalau langsung kerja,” ucapnya.
Usai melakukan rapat bersama warga, Sekda OKI dan rombongan meninjau langsung debit air di Sungai Buntu yang akan dibangunkan tanggul sementara dan mengecek lokasi penimbunan di STA 0-350 Desa Celikah OKI. Di lokasi tersebut sudah terbentuk struktur jalan tol berupa timbunan tanah dengan lebar sekitar 40 meter serta mengecek sodetan selebar 10 m yang dibuat pelaksana jalan tol.(abu)