KAYUAGUNG- Minimnya kelengkapan habis pakai toilet DPRD OKI seperti sabun, tisu, pewangi dan lain sebagainya mendapat sorotan dari kalangan wakil rakyat. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) OKI Jauhari A Karim meminta Sekretaris DPRD OKI dapat mrngambil tindakan tegas dengan mengevaluasi pihak ketiga.
“Ya, memang sering dikeluhkan terkait kebersihan toilet berikut kelengkapan toilet. Itu sudah menjadi tanggungjawab rekanan. Bahkan saya juga melihat langsung kondisi ini,” kata Jauhari, Selasa (5/12).
Menurut dia, pihak ketiga yang menangani kebersihan maupun kelengkapan toilet harus bekerja profesional.
Jika pihak ketiga melanggar ketentuan berlaku atau tidak menjalankan pekerjaan dengan profesional, maka jalan satu-satunya ialah sekwan dapat mengambil tindakan tegas.
“Pihak ketiga harus dievaluasi ke depan. Kalau tidak beres, maka tidak usah lagi dipakai atau dilanjutkan kerjasamanya,”tutur anggota DPRD OKI ini.
Ke depan, kata Jauhari, pihak sekwan harus benar-benar teliti dalam memilih rekanan untuk kegiatan kebersihan di gedung DPRD OKI.
“Ini gedung rakyat, siapa saja boleh menggunakannya. Jadi, wajar kalau dikeluhkan,” ujarnya.
Jauhari menilai terjadinya persoalan ini juga tak lepas dari kurang maksimalnya pengawasan dari pihak sekretariat dewan.
“PPTK nya juga harus melakukan pegawasan ketat, atau jangan-jangan memang sengaja didiamkan,” terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Kegiatan Hendra saat dikonfirmasi tak menampik banyak toilet yang kurang kelengkapan habis pakai.
Bahkan Hendra mengklaim kalau tahun ini mrngalami kerugian.
“Ya, tahun ini saya merugi,” kilah Hendra.
Diketahui, pelaksanaan cleaning service di Sekretariat DPRD OKI mrnrlan anggaran Rp5juta per bulan untuk perlengkapan habis pakai seperti untuk sabun, tisu, pewangi dan lain sebagainya. Sayangnya, setelah dilihat jarang ditemukan sabun dan tisu di setiap toilet DPRD OKI. (abu)