KAYUAGUNG-Salah satu warga yang diduga sebagai provokator yang membuat keributan di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) OKI berhasil diamankan jajaran Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (14/2).
Provokator tersebut memaksa ingin menyalurkan hak suaranya, namun tidak terdaftar dalam DPT dan tidak mengantongi undangan. Sempat terjadi cekcok dengan panitia penyelenggara di TPS, hingga akhirnya warga tersebut memprovokasi warga untuk melakukan tindakan anarkistis di TPS.
Sebelum warga lainnya ikut terprovokasi, beruntung petugas kepolisian langsung datang ke lokasi guna menangkap pelaku. Usai ditangkap, pelaku menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian itu bukan peristiwa sebenarnya. Tapi itu hanya simulasi yang digelar di halaman Kantor Bupati OKI, antara petugas Polres OKI dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada OKI. Selain simulasi pengamanan di TPS, simulasi juga dilakukan bagaimana personel bisa mengamankan massa yang melakukan tindakan anarkistis.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari prosedur pengamanan pilkada yang dilakukan, mulai dari mengawal paslon saat kampanye dan pengamanannya,” ujar Kapolres OKI, AKBP Ade Harianto, SH, MH.
Kapolres melanjutkan, pihaknya juga fokus pengamanan di setiap TPS yang berada di wilayah Bumi Bende Seguguk. Seperti simulasi ini, ada warga yang memaksa ingin menyalurkan hak suaranya. Padahal warga itu tidak memiliki surat undangan dari KPU.
Kapolres melanjutkan dalam pilkada ini sangat memungkinkan terjadi keributan sehingga perlu diantisipasi sedini mungkin.
“Tentu, potensi selalu ada, kendatipun Kabupaten OKI termasuk yang tidak pernah terjadi konflik pilkada. Namun ini akan tetap menjadi atensi,” ujarnya.
Tahun 2018 ini, kata dia, merupakan tahun yang istimewa. Sebab, selain dihadapkan dengan pilkada serentak, juga akan dihelat Asian Games pada Agustus mendatang. Untuk itu, keamanan dan kondusifitas wilayah harus tetap terjaga.
Sementara itu, Ketua KPUD OKI, Dedi Irawan, S.IP, M.Si., mengatakan simulasi pengamanan pilkada ini sangat perlu dilakukan guna menciptakan situasi aman dan konduaif, baik dalam pilkada maupun pilgub.
“Tentunya kita berharap pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat berjalan baik dan lancar. Kita akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar proses tahapan pilkada sesuai dengan aturan berlaku,” katanya.(abu)