KAYUAGUNG- Tulung Selapan, Sungai Menang dan Pematang Panggang menjadi lokasi yang rawan masuknya peredaran narkoba. Pasalnya wilayah ini merupakan perairan yang sulit dijangkau dengan cepat.
Hal itu diungkapkan Kapolres OKI, Ade Harianto, SH., MH., saat memusnahkan sabu senilai Rp200juta.
“Sabu yang dimusnahkan seberat 200 gram senilai Rp200 juta yang diperoleh dari tangan pelaku Saypen Alisa Taipen dan Paru bin Rosiin di Jalan Poros Tulung Selapan Ulu. Kami tidak akan pandang bulu, siapapun pelakunya akan ditangkap,”terang Kapolres disela-sela acara Jumat (16/3).
Kapolres sangat prihatin dengan kondisi saat ini karena masih ada beberapa wilayah dimana masyarakatnya masih melindungi pengedar narkoba.
Dalam satu bulan saja, kata Kapolres, petugas bisa menangkap 12 pelaku narkoba. Kendati demikian, teknologi dan strategi akan terus dikembangkan agar bisa menangkap bandar yang lebih besar.
Kapolres juga meminta peranan para kepala desa untuk membantu mengungkap peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing. Karena mereka yang lebih tahu terhadap seluruh masyarakatnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga harus pro aktif menginformasikan kepada aparat kepolisian, jika melihat ada transaksi narkoba di wilayahnya.
Dengan informasi tersebut dapat dikembangkan untuk dilakukan penangkapan.
“Kami tidak bisa bekerja jungkir balik kalau tidak dibantu masyarakat, dalam mengungkap peredaran narkoba,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) OKI, Ahmad, melalui Kasi Bidang Pencegahan dan Pelayanan masyarakat, Zakaria menambahkan, karena BNN yang dibentuk ini baru, jadi kegiatan pencegahan dan pemberantasan narkoba di OKI masih belum maksimal.
Dia mengklaim saat ini BNN OKI belum memiliki SDM pendukung seperti personil untuk pemberantasan narkoba.
“Kami banyak sekali kekurangan personil dengan wilayah OKI yang sangat luas dan 65 persennya merupakan daerah perairan,” tandasnya.(abu)
