KAYUAGUNG-Sebelumnya sempat dikeluhkan konsumen lantaran kurangnya takaran. Kini konsumen lagi-lagi mengeluhkan pengisian bahan bakar non subsidi jenis Pertamax bercampur air yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.306.30 Kota Kayuagung.
Hal ini terungkap karena ada sejumlah kendaraan konsumen mogok pasca melakukan pengisian BBM di SPBU Kayuagung.
Ironisnya, beberapa kendaraan terpaksa dibawa ke bengkel guna menguras minyak didalam tanki yang terkontaminasi dengan air.
Salah satu konsumen, Idham Syarief mengaku satu pekan lalu dirinya melakukan pengisian pertamax di SPBU Kayuagung. Namun beberapa hari ketika dirinya melakukan pengecekan, rupanya filter minyak berkarat dan berisi air. Merasa tak curiga, akhirnya filter diganti yang baru.
Setelah itu, dirinya kembali membeli pertamax 20 liter. Lagi-lagi kendaraan mogok. Rupanya ketika dicek filter minyak kembali berisi air dan berkarat.
Akhirnya bersangkutan memutuskan untuk menguras tanki minyak. Ternyata setelah dilakukan penyulingan didapat lebih dari 4 liter air.
“Saya sempat berpikir kok bisa seperti itu ya. Filter minyak saya selalu berkarat dan berisi air. Akhirnya saya kuras dan didapat 4liter lebih air yang bercampur dengan pertamax,” tutur Idham, Rabu (2/5).
Menurut dia, kejadian ini sangat merugikan konsumen karena bisa merusak mesin kendaraan dan pihak SPBU diminta bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
“SPBU Kayuagung lagi-lagi berulah. Sebrlumnya konsumen keluhkan kurangnya takaran. Kini penjualan pertamax bercampur air. Saya rasa bukan hanya saya yang mengalami hal ini, mungkin banyak konsumen lain yang mengalami hal serupa dan ini sangat merugikan,” terangnya.
Menyikapi hal itu, Pengelola SPBU 24.306.30 Kayuagung, Alpian mengaku sudah mendapatkan laporan kalau penjualan Pertamax di SPBU ini memang bercampur air dikarenakan ada kebocoran di pipa dan tanki Pertamax.
Menurut Alpian, hal ini bukan disengaja tapi memang karena factor kerusakan atau kebocoran di pipa tanki pertamaxnya.
“Kita sudah lakukan pengecekan terhadap produk kita mulai dari premium, pertalite, solar semuanya bagus kecuali pertamax yang becampur air ini karena faktor kerusakan bukan disengaja,”akunya.
Atas adanya temuan ini, kata Alpian, untuk sementara pengisian pertamax distop hingga dilakukan perbaikan.
Dia mengakui, sudah beberapa konsumen yang melapor ke SPBU mengklaim mengalami kerusakan pada kendaraannya setelah melakukan pengisian pertamax.
“Yang jelas kita akan mengakomodir pengaduan dari masyarakat dan pihak SPBU siap bertanggungjawab atas kejadian ini, dan bagi konsumen yang merasa dirugikan silakan datang dan melapor ke SPBU,”jelasnya. (abu)