Pemkab OKI Komitmen Cegah Wabah Virus Campak dan Rubella

2018-07-25-22.51.12-563x353

KAYUAGUNG– Setelah berkomitmen untuk memberantas dan menekan angka kasus stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang melibatkan seluruh OPD, kini giliran masalah measles (campak) dan rubella yang akan dilakukan pencegahan dengan cara keroyokan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI, H M Lubis SKm MKes mengungkapkan, untuk mencegah wabah penyakit ini dibutuhkan dukungan lintas sektoral dalam rangka kampanye imunisasi measles rubella. “Imunisasi merupakan interaksi kesehatan masa depan untuk mencegah penyakit,” kata Lubis dalam sosialisasi advokasi dan koordinasi kesiapan kampanye imuniasi measles rubella 2018, Rabu (25/7).

Bacaan Lainnya

Imunisasi, kata Lubis, merupakan upaya pencegahan yang lebih murah jika dibandingkan setelah terjangkit. “Campak dan rubella penyakit yang mudah menular dengan gejala demam tinggi, bercak kemerahan di kulit disertai batuk. Ini akan sangat berbahaya jika disertai komplikasi yang dapat menyebabkan kematian,” jelasnya.

Dengan imunisasi, wabah dari virus campak dan rubella ini dapat dicegah sejak dini, ditambah sosialisasi dari berbagai lini untuk mencegah wabah ini juga dapat mencegah penyebaran. Jika kesadaran rendah, hal ini bisa menjadi wabah tapi jika telah diimunisasi akan lebih kebal. “Ini adalah komitmen kami, komitmen Pemkab OKI untuk mencegah wabah virus campak dan rubella,” tegasnya.

Untuk sasaran, lanjutnya, anak-anak sejak usia sembilan bulan hingga usia 15 tahun, dengan target di atas 95 persen dengan total sebanyak 226.694 anak. “Pelaksanaannya bulan Agustus dan September mendatang. Ya, semua anak akan diberikan vaksinasi, tanpa terkecuali,”katanya.

Sementara itu, Bupati OKI H Iskandar SE melalui Asisten Setda OKI, H Antonius Leonardo MSi menambahkan kesehatan merupakan sektor yang sangat mendukung untuk sektor lain. Pasalnya, kesehatan ini dapat mempengaruhi sektor lain, salah satunya prestasi.

“Faktor kesehatan ini jg dapat mempengaruhi prestasi, salah satu contoh, saat ini kesehatan menjadi salah satu faktor penentu pendidikan anak,”ucapnya. Untuk itu, pihaknya meminta agar berbagai pihak dapat berpartisipasi sehingga tidak ada satupun anak yang tidak menerima imunisasi. (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *