-Api Asian Games Hanya Menyala di OKI
KAYUAGUNG-Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H Iskandar, SE memastikan perhelatan Asian Games 2018 tak terganggu asap kebakaran hutan, kebun dan lahan dari Kabupaten OKI. Hal itu disampaikan Bupati OKI saat menyambut arak-arakan Obor Asia Games (Torch Relay) di Kayuagung, Selasa (7/8).
“Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Segala persiapan sudah matang. Hal-hal diluar perencaan kita seperti bencana itu tidak bisa kita hindari, namun kita all out Asian Games tidak terganggu oleh asap dari OKI,” kata Iskandar usai menerima Obor Asian Games.
Bupati OKI mengungkapkan tidak mudah mendapatkan kepercayaan dunia luar untuk menjadi tuan rumah Asian Games. “Makanya harus kita jaga nama baik bangsa,” terang Bupati OKI.
Sebagai salah satu daerah yang dilalui api obor Asian Games, tentu masyarakat OKI sangat antusias dan patut berbangga. “Kita doakan semua agar sukses dalam persiapan tapi juga sukses hasil penyelenggaraan,” jelas Bupati OKI.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menambahkan masyarakat Sumsel patut bangga karena api obor dibawa dari India dengan menempuh jarak 18 ribu km, dan kini telah sampai di Kayuagung OKI, dilanjutkan ke Bandar Lampung menyebrang Selat Sunda dan masuk Jakarta.
Ditetapkannya Palembang sebagai tuan rumah Asian Games, menurut Alex bukanlah hadiah, namun hasil dari perjuangan.
Menurut Alex, Sumsel sudah mempersiapkan diri sejak sejak PON 2004, dilanjutkan Sea Games dan Islamic Solidarity Games (ISG) yang diikuti 57 negara dunia dan puncaknya Asian Games 2018. “Tinggal 11 hari lagi kita akan melaksanan event internasional ini,”imbuhnya.
Terpilihnya Sumsel, kata Alex, berkat Palembang serta daerah penyangga termasuk OKI, kondusif dan belum pernah terjadi kerusuhan. “Insha Allah tidak pernah terjadi kerusuhan antar etnik agama dan terima kasih kepada TNI dan Polri yang berhasil menjaga keamanan,” tukasnya.
Berkat Asian Games juga, tambah Alex, Sumsel mendapatkan empat jalan tol, rumah sakit, dua jembatan Musi, fly over, tambahan daya listrik, serta bandara yang dulunya hanya berkapasitas 2 ribu/tahun menjadi 4 juta/tahun.
“Banyak benefit yang kita dapat dan yang pasti itu semua non APBD,” ujarnya.
Obor Asian Games sendiri disambut meriah di Kabupaten OKI. Semua masyarakat Kayuagung sejak pagi antusias turun ke jalan untuk melihat langsung penyambutannya mulai dari Desa Celikah hingga ke Kantor Bupati OKI lalu dibawa ke Mesuji Provinsi Lampung.(abu)