KAYUAGUNG-Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) mempercepat pola tanam Indek Pertanaman (IP) 300. Hal ini bertujuan mendorong petani agar meningkatkan produksi gabah serta mencapai program swasembada pangan.
“Untuk mendukung program itu, pemerintah sudah menyalurkan bantuan alsintan kepada petani. Kita harus mempercepat pola tanam IP 300 guna tercapainya swasembada pangan,” ucap Bupati OKI H Iskandar, SE melalui Sekretaris Daerah (Sekda) OKI H Husin, S.Pd, MM saat melakukan penanaman padi IP 300 di Desa Sumber Agung, Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, Jumat, (24/8).
Untuk mengejar musim tanam April-September, kata Husin, percepatan olah lahan akan sangat efektif sebagai upaya optimalisasi waktu tanam walaupun saat ini curah hujan sangat sedikit karena musim kemarau.
“Kita tidak boleh menyerah pada iklim. Untuk itu, saya berharap penyuluh dan petani untuk melakukan pengolahan lahan dari awal. Yang tidak bisa ditanam pas Agustus diolah sekarang dan bisa ditanam saat musim siap tanam,” ujarnya.
Dia mengklaim Kabupaten OKI memegang peranan penting bagi swaswembada pangan di Sumsel dan secara nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura ( KPTPH) Kabupaten OKI, Syarifudin menambahkan realisasi luas tambah tanam padi Kabupaten OKI pada Juni 2018 sebesar 27.191,5 hektar dari target 19.539 hektar, atau surplus 39,16%.
Realisasi ini dapat tercapai berkat alih teknologi alsintan serta penggunaan sistem tanam tabur benih langsung (tabela).
Selain itu, tidak kalah pentingnya semangat para petani untuk meningkatkan produksi yang secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani itu sendiri.
Dengan peningkatan luas tambah tanam ini diharap empat bulan kedepan ada luas panen sejumlah 27.000 hektar.
”Bila diasumsikan produksi 5 ton, artinya akan ada produksi empat bulan kedepannya sekitar 135 ribu ton,” tutur Syaripudin.
Dia melanjutkan luas tambah tanam padi di Kabupaten OKI dibeberapa kecamatan tiap hari ada tanam dan ada juga panen, sehingga selama satu tahun dari empat tipelogi lahan (irigasi teknis, tadah hujan, pasang surut, lebak) diharapkan pada 2018 ini dapat terealisasi hingga 181.196 hektar dari luas lahan baku yang ada 130.000 hektar. Capaian itu di peroleh dari IP100 IP200 dan IP300.
Bila lahan baku itu dapat ditanami IP200 100%, maka realisasi tanam bisa capai 260.000 hektar.
“Dengan peningkatan IP di lahan sawah, maka petani padi OKI dapat mengelola lahan tanpa harus melakukan pembakaran lahan dan hal ini juga yang dapat mendukung program Kabupaten OKI zero asap,” katanya.(abu)