KAYUAGUNG-Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) mengembangkan sistem peringatan dini kebakaran hutan kebun dan lahan berbasis multi tasking bernama Sistem Pemeringkatan Bahaya Kebakaran (SPBK) atau Fire Danger Rating System (FDRS).
Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah BPPT Ir Yudhi Antasena, M.Sc. menyatakan SPBK atau FDRS saat ini sudah diterapkan di Indonesia, namun masih bertumpu pada data cuaca sehingga tidak seluruh parameternya menjadi sesuai dengan wilayah Indonesia.
“Sistem yang dibangun selama ini bersifat membaca cuaca dan kemungkinan-kemungkinannya. Di SPBK, selain komponen cuaca, ada komponen lain yang sangat berkaitan dengan kebakaran, yaitu komponen aktivitas manusia, dimana banyak kebakaran terjadi karena aktivitas manusia,” tutur Yudhi di Kantor Bupati OKI, Rabu (5/12).
Komponen lain yang jadi parameter, masih kata Yudhi, yaitu bahan bakaran berupa sebaran dan ketebalan gambut. Juga distribusi air gambut dan sumber air untuk mengatasi kekeringan gambut.
Terakhir, lanjut Yudhi, parameter kerugian yang diderita dalam rupiah akibat kebakaran lahan gambut.
“Disini dihitung nilai kerugian sekaligus nilai potensi kerugian jika terjadi kebakaran pada penggunaan lahan tertentu,” jelasnya.
Untuk mendapatkan berbagai data tersebut, aplikasi FDRS dikaji bersama dengan institusi terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Data yang diperoleh akan ditampilkan secara realtime melalui aplikasi FDRS yang sedang dalam tahap pengembangan ke versi andoid
Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin menambahkan pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan penting untuk mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan.
“Saya rasa ini sangat penting dari level kebijakan, ketika pemerintah bisa membuat kebijakan yang sangat responsif terhadap kebakaran hutan dan lahan,” kata Listiadi.
Sistem FDRS akan digunakan Pemkab OKI untuk membantu mengantisipasi dan mencegah kebakaran lahan dan hutan melengkapi sistem informasi peringatan dini yang sudah ada seperti SiPongi.(abu)