INDERALAYA-Kasus biadab perampokan, penganiayaan dan pemerkosaan terhadap bidan desa (bides) Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang terjadi Selasa (19/2) dinihari masih menjadi pekerjaan rumah (PR) aparat kepolisian.
Bahkan upaya pengungkapan kasus asusila ini tidak hanya menjadi tugas Satres Reskrim Polres OI dan Polsek Pemulutan, namun juga petugas Jatanras Polda Sumsel ikut turun ke lapangan untuk meringkus tersangkanya.
“Saat ini kita masih berada di lapangan bersama petugas Satres Polres OI dan Jatanras Polda Sumsel untuk memburu tersangkanya. Penyelidikan terus dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi guna menemukan identitas pelakunya,” kata Kapolsek Pemulutan AKP ikhsan yang dihubungi, Rabu (20/2) kemarin.
Kasat Reskrim Polres OI, AKP Malik Fahrin diketika ditanya perkembangan kasus yang menimpa bidan desa Simpang Pelabuhan Dalam juga mengatakan masih dalam penyelidikan. “Kalau perkembangan belum ada, namun kasus bides ini terus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan forensik guna mengungkap identitas tersangkanya,”ujar kasat.
Seperti diketahui, bidan desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Ogan Ilir berinisial Li (25) yang bertugas di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) desa setempat dirampok hingga harus kehilangan ponsel dan uang Rp 500 ribu. Biadabnya lagi korban juga dianiaya dan diperkosa oleh tersangka saat melakukan aksinya itu.
Akibat kejahatan itu, tubuh korban mengalami lebam dibagian muka dan kehilangan ponsel dan uang.
Kapolres OI, AKBP Gazali Ahmad melalui Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian perkosaan itu. Namun hingga kemarin tersangkanya masih dalam penyelidikan, karena korban sendiri mengaku tidak mengenali wajah lelaki tak dikenal tersebut.
Kasat menyebutkan, sebelum terjadinya aksi kejahatan itu, korban sedang berada di poskesdes tempatnya bekerja dan menginap bersama dengan anaknya yang berumur 9 bulan. Ketika korban dalam keadaan tertidur bersama anaknya dengan lampu yang sudah dimatikan, datang lelaki yang belum diketahui identitasnya dan langsung menutup kepala korban dengan menggunakan bantal. Kemudian pelaku mencekik bagian leher dan memasukan jarinya kedalam mulut korban.
Melihat kondisi sepi, pelaku langsung meraba dan meremas dada korban, lalu melakukan kekerasan seksual.Sebelumnya korban sempat berteriak akan tetapi pelaku mengancam dan akan membunuhnya. Mendapat ancaman itu korban berhenti berteriak dan mengatakan jangan membunuh dirinya, seterusnya pelaku melancarkan aksinya dengan melilitkan kain ke bagian kepala serta memukuli kepala korban hingga tidak sadarkan diri.
Korban baru sadar setelah mendengar jeritan tangis anaknya dan pelaku sudah tidak ada ditempat kejadian tersebut. Setelah itu korban bangun dan membawa anaknya keluar dan meminta bantuan masyarakat. Hingga kemarin, petugas Polsek Pemulutan masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi serta mengumpulkan barang bukti berupa satu buah bantal, selembar kain panjang motif batik, sebuah kursi plastik dan alat pel. (sul)