PALEMBANG-Peran serta guru sejarah di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumsel sangat dibutuhkan guna mengetahui bagaimana sejarah provinsi Sumsel. Hal itu diketahui saat pelantikan pengurus Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumsel periode 2019-2022, bertempat di Graha Bina Praja, Selasa (5/3).
Presiden AGSI Pusat, Sumardiansyah Perdana Kusuma berharap dengan pengukuhan AGSI Sumsel mampu mengangkat harkat dan martabat guru sejarah.
“Kami berharap dengan adanya AGSI, ruang guru untuk aktualisasi dalam pengembangan diri menjadi semakin bervariasi. Dengan adanya AGSI ini guru akan wadah dan wahana untuk mengembangkan kompetensi dirinya,” kata Sumardiansyah.
Untuk Lrovinsi Sumsel merupakan yang ke 15 melakukan pengukuhan.
Tujuan utama pelantikan ini agar secara formal organisasi kepengurusan dianggap sah. Sebab dalam mekanisme organisasi harus memenuhi kaidah dan aturan main berlaku didalam AD/ART.
Focus kedepan yakni melaksanakan program kerja yang konkrit,m. Syarat utama ialah harus guru sejarah, mempunyai kompetensi kesejarahan yakni menyangkut pengetahuan, kemampuan mengajar, kemampuan sosial dan kemampuan profesional.
“Dari hasil musyawarah bersama, akhirnya terpilihlah Merry menjadi Ketua Pengurus AGSI Sumsel,” terangnya.
Ketua Pengurus Daerah AGSI Sumsel, Merry Jamraeny menambahkan selain pengukuhan, pihaknya juga mengadakan workshop penulisan karya tulis ilmiah bagi guru-guru pendidikan menengah.
Dia berharap guru sekolah menengah dapat berperan aktif dalam mengaktualisasikan ilmunya.(ton)