Penuhi Kebutuhan Listrik di Sumsel, Menteri ESDM Resmikan 4 GIS

IMG-20190331-WA0041

Palembang, Sriwijaya Media- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) Drs Ignatius Jonan didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Rida Mulyana,M.Sc, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetcipto, Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya meresmikan 4 Gas Insulated Swicthgear (GIS) ditandai dengan penandatanganan prasasti. Keberadaan 4 GIS itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekaligus menjawab aspirasi masyarakat yang kerap terjadi pemadaman listrik di Sumsel.

Peresmian 4 GIS yakni SKTT 150 kv Gandus-Kota Barat, GIS 150 kV kota barat, GI 150 kV Gandus, GI 150 kV Kenten, GI 150 kV Kayu Agung dipusatkan di PT PLN Unit Pelaksana Transmisi yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Minggu (31/3).

Bacaan Lainnya

Hadir juga dalam peresmian proyek kelistrikan diwilayah Sumsel diantaranya para jajaran PT PLN UP3B Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Palembang UTLG Boombaru Gas Insulated Swicthgear (GIS) 150 KV Kota Barat, dan PLN Persero Unit Pembangunan Pembangkit Sumatera Unit Pelaksana Proyek Pembangunan Sumatera 7, General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bangka Belitung (WS2JB), dan undangan lainnya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada PT PLN yang telah membangun layanan ketenagalistrikan yang lebih baik untuk masyarakat di Provinsi Sumsel yang merupakan salah satu provinsi lumbung energi nasional. Namun masih ada masyarakat yang layanan listriknya tidak ada. Maka dari itu, kita fokus pembangunan saluran kabel tegangan tinggi,” kata Menteri ESDM RI Drs. Ignatius Jonan.

Jonan melanjutkan untuk kehandalan GIS, pemasoknya ada dua, dan bisa saling memback up. Biasanya dijual kepada layanan VVIP dan premium.

Dia menceritakan beberapa waktu lalu berkunjung ke Kota Prabumulih dan setelah dilihat perlu ada tambahan gardu induk untuk mengurangi gangguan.

“Kami sepakat, sampai akhir tahun 2019 untuk gardu induk 270 KV akan selesai. Untuk 2 tahun kedepan yang 500 KV akan kita realisasikan, seluruh jaringan di Sumatera akan menjadi satu seperti di Provinsi Jawa dan Bali,” ujarnya.

Tak sampai disitu, agar pasokan listrik lebih baik, pihaknya sedang mengerjakan serta menyambung kabel bawah laut dari Sumatera ke Jawa.

Terkait gangguan, sebenarnya bukan masalah pembangkit, karena untuk pembangkit dirasa kapasitasnya sudah cukup. Begitupun soal  distribusi dan transmisi, nanti akan diperbaiki terus.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Rida Mulyana, M.Sc, menambahkan kebutuhan dasar pembangunan terus dilakukan di seluruh Indonesia.

Kendati demikian, ada beberapa daerah transmigrasi yang sulit dijangkau. Namun didaerah itu ada solusinya dengan membagikan lampu tenaga surya.

“Secara nasional sudah 98,5 persen merealisasikan RPJM demi mewujudkan energi keadilan. Di Sumsel sudah 91 persen, Insha Allah kedepan tidak ada pemadaman lagi,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya akan membangun interkoneksi antara Sumatera dan Bangka yakni 150 KV dan saat ini memasuki tahapan lelang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menuturkan sejak 2009 lalu pembangunan listrik mengalami stagnan. Namun kembali diprogramkan dalam ESDM.

“Alhamdulillah Menteri ESDM menunjukkan komitmennya untuk pembangunan gardu induk dibeberapa tempat guna memenuhi kebutuhan listrik di Sumsel,” katanya. (ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *