Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pemuda Desa Keman Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri

IMG-20190417-WA0054

Kayuagung, Sriwijaya Media- Warga Dusun I, Desa Keman, Kecamatan Pampangan OKI mendadak gempar. Pasalnya, salah satu pemuda setempat bernama Jon Herry (30) diduga tewas dengan cara gantung diri di dapur rumahnya, Selasa (16/4) dini hari.

Informasi yang dihimpun dilapangan, pertama kali korban ditemukan sang ibu yakni Asni (52). Ketika itu, ibu korban sedang berada diruang tengah dan bermaksud hendak makan menuju ke dapur.

Bacaan Lainnya

Alangkah terkejutnya sang ibu mendapati anaknya tergantung dengan leher terjerat kain sarung. Oleh sang ibu, kejadian itu diinformasikan ke suaminya yakni Derry (54). Oleh kedua orangtuanya langsung melaporkan perihal itu ke polsek setempat.

Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra didampingi Kapolsek Pampangan AKP Salbih Mukarom melalui Paur Subbag Humas Bagops Polres OKI Ipda M Nizar, Rabu (17/4) membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Korban Jon Herry ditemukan ibu korban dalam keadaan sudah meninggal dunia gantung diri sekitr pukul 23.30WIB di dalam dapur rumahnya sendiri di Desa Keman, Pampangan OKI,” jelasnya.

Menurut Nizar, pihaknya langsung menuju ke TKP setelah ada laporan dari ibu korban. Setibanya disana, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan menginterogasi saksi-saksi yaitu kedua orangtua korban.

Menurut keterangan kedua orangtua korban kalau korban pernah menjalani perawatan di RS Jiwa Ernaldi Bahar Palembang.

“Ya, korban dibawa ke Puskesmas Pampangan. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dr Dedi Sumantri selaku dokter Puskesmas Pampangan, bahwa pada tubuh korban Jon Herry tidak terdapat tanda-tanda kekerasan fisik. Jadi murni meninggal dunia akibat gantung diri,” tuturnya.

Dia melanjutkan menginggat pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan autopsi, maka jenazah korban diserahkan kepada keluarganya.

“Sebelum jenazah korban kita serahkan, kita meminta kedua orangtuanya membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi dan meminta bukti surat keterangan bahwa korban tersebut sedang mengalami gangguan mental dari RS Ernaldi Bahar Palembang,” katanya.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *