Selangkah Lagi, Tersangka Mutilasi Karoman Terungkap

IMG_20190612_153458

Inderalaya, Sriwijaya Media-Petugas jajaran Satreskrim Polres Ogan Ilir (OI) bersama Polsek Tanjung Raja, terus bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap Karoman (40), warga Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang OI yang terjadi Rabu (5/6) malam lalu.

Hingga Rabu (12/6) kemarin, sedikitnya 14 saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan sadis tersebut. Polisi berharap dan mohon doa seluruh masyarakat agar tersangka pelakunya segera terungkap.

Bacaan Lainnya

Dari keterangan Kasat Reskrim Polres OI, AKP Malik Fahrin, sejak ditemukannya jasad korban yang dimutilasi sepekan lalu tersebut, pihaknya bersama anggota Polsek Tanjung Raja sudah berulang kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) disekitar lokasi penemuan mayat, termasuk mencari potongan kepala dan kedua lengan korban yang hilang.

Karenaupaya maksimal itu belum juga membuahkan hasil, AKP Malik Fahrin yang memimpin operasi kembali menggelar olah TKP ulang di kawasan Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang, Selasa (11/6) dengan menerjunkan anjing pelacak dari Polda Sumsel.

Dari hasil olah TKP kali ini, sedikit membuahkan hasil, karena polisi menemukan bercak darah di jalan setapak yang diduga terkait sengan kasus pembunuhan tersebut.

Melalui penciuman anjing pelacak tersebut, terlacak tetesan darah sejak ditemukannya satang atau bambu pendorong perahu hingga bergerak ke sebuah gubuk panggung yang dihuni empat warga, jaraknya sekitar 300 meter dari titik awal. Di lokasi ini anjing pelacak sempat berhenti dan mencium ke sejumlah bagian gubuk hingga ke bagian bawah gubuk.

Petugas kepolisian  yang membawa anjing pelacak segera memeriksa gudang  dan menemukan sebuah sepatu bot berwarna kuning yang masih terdapat bercak darah di bagian atasnya.

Mengetahui ada temuan sepatu yang diduga terdapat bercak darah, polisi langsung mengamankan penghuni rumah itu untuk dimintai keterangan terkait temuan itu. Selain itu, petugas juga menemukan sebilah parang tajam di gubuk tersebut.

Kasat Reskrim Polres OI AKP Malik Fahrin yang memimpin olah TKP akhirnya menjelaskan, bila dari hasil olahTKP itu polisi mendapat sejumlah temuan baru seperti bercak darah di sebuah jalan setapak dan sepasang sepatu bot yang salah satunya terdapat bercak darah. Namun dari temuan sejumlah barang yang mencurigakan itu, polisi belum bisa menyimpulkan siapa tersangkanya.

“Untuk saat ini, perlu saya tegaskan, semua petunjuk dari anjing pelacak belum bisa menyimpulkan tersangkanya, kami akan lakukan uji forensik dahulu. Ini artinya juga ke 14 orang yang diminta keterangan itu masih berstatus saksi, termasuk ke empat penghuni gubuk tersebut,” katanya.

Sementara laporan yang diterima dari Polsek Tanjung Raja, Rabu (12/6) kemarin bila ke empat penghuni gubuk sudah dimintai keterangan di kantornya.

“Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap ke empat penghuni hubuk tersebut. Namun mereka mengaku tidak mengetahui ada kejadian pembunuhan malam itu, karena sudah tertidur pulas,” cerita Kanit Reskrim Polsek Tanjung Raja Ipda Herman usai memeriksa para saksi tersebut.

Namun Herman optimistis segera akan terungkap kasus pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap korban yang meninggalkan satu istri dan lima anak tersebut.

“Kita masih menunggu hasil dari laboratorium terhadap bercak darah dari sepatu salah seorang saksi. Kalau ternyata setelah dicocokan darah tersebut asal dari korban, polisi langsung ciduk orangnya,” ujarnya.

Dari keterangan Kanit Reskrim, sebelumnya polisi sudah melakukan olah TKP di empat lokasi di kawasan penemuan mayat untuk mengungkap misteri pembunuhan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sosok mayat lelaki tanpa kepala dan kedua tangannya putus ditemukan di aliran sungai kemang manis berlokasi di Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI Kamis (6/6) sekitar pukul 10.00 wib. Lelaki yang diduga korban mutilasi itu bernama Keroman (39) warga Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI.

Menurut penuturan warga setempat Sudirman (50), pada malam kamis sekitar pukul 20.00WIB, Keroman pamitan dengan keluarga untuk pergi mencari ikan ke sungai dengan menggunakan perahu, senter dan tombak ikan. Namun sampai kamis paginya Keroman tak kunjung pulang ke rumah sehingga keluarga dan masyarakat berindisiatif untuk mencarinya. (sul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *