– Terkait Makin Pekatnya Kabut Asap
Kayuagung, Sriwijaya Media- Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel merekomendasikan kegiatan belajar mengajar atau jam masuk sekolah, khususnya Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) diundur satu hingga dua jam. Ini menyusul makin pekatnya udara sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).
Hal demikian dikatakan Kadisdik Sumsel Widodo usai penandatanganan kerjasama dengan Alfamart terkait program Alfamart Class di SMK Negeri 1 Kayuagung, Kamis (19/9).
Menurut Widodo, bukan saja Kabupaten OKI yang direkomendasikan agar jam masuk sekolah TK dan SD diundur, tapi juga Palembang demikian.
Dia mengaku pernafasan anak TK dan SD masih belum terlalu kuat untuk menghirup asap, sehingga untuk menghindari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dianjurkan untuk mengenakan masker.
“Saya sudah melayangkan surat edarannya ke Disdik Palembang dan OKI. Saya harap segera ditindaklanjuti demi menjaga kesehatan anak-anak,”terangnya.
Pengunduran jam sekolah, lanjut dia, biasanya masuk sekolah pukul 07.00WIB, maka bisa dimundurkan ke pukul 08.00WIB. Apabila kualitas udara masih buruk, jam sekolah bisa diundur pukul 09.00WIB.
“Pastinya kami selalu update kualitas udara berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup. Karena Lingkungan Hidup memiliki alat ukurnya. Tentu upaya preventif dilakukan daerah akan menjadi poin positif bagi Bupati. Ini akan menjadi perhatian Menteri terkait kepala daerah yang proaktif dalam melindungi warganya,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik OKI Muhammad Amin menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati terkait edaran diundurkannya jam sekolah terutama untuk anak TK dan SD.
“Kami akui untuk alat ukur kualitas udara di OKI belum ada dan alat itu hanya ada di provinsi. Namun, kami akan tetap berkoordinasi dengan lingkungan hidup OKI guna mengetahui kelembaban udara di OKI. Jika masuk kategori merah, tentu kebijakan jam masuk sekolah diundur dapat diberlakukan,”katanya.(abu)