Palembang, Sriwijaya Media – Menindaklanjuti kegiatan mengantisipasi dan mencegah wabah Virus Corona (Covid-19) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, perlu adanya evaluasi dan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Untuk itu, PT Angkasa Pura (AP) II melangsungkan rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi yang dipusatkan di Gedung Administrasi lantai dua Ruang Rapat Musi Bandara Internasional SMB II Palembang, Selasa (3/3/2020).
Dalam rakor itu dihadiri langsung oleh PT AP II yakni Executive General Manager (EGM) Kantor Cabang (KC) SMB II Palembang Fahroji, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumsel dra Lesty Nurainy, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Nur Purwoko Widodo, dan undangan lainnya.
Dikatakan Kadinkes Provinsi Sumsel, dra Lesty Nurainy, terkait adanya dua WNI yang positif terinfeksi virus Corona, pihaknya tetap melakukan antisipasi melalui deteksi dini, respon cepat, petugas kesehatan juga harus dilindungi dan terakhir adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Terpenting bagi masyarakat jangan sampai panik, tapi tetap waspada. Masyarakat diminta dapat menjaga kesehatan, tingkatkan imunitas dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun, termasuk setelah melakukan kegiatan yang menyentuh benda yang sering dipegang oleh publik.
Bukan itu saja, hindari kondisi keramaian tanpa masker, jaga jarak karena penularan virus Corona adalah terbesar melalui droplate.
“Sesuai instruksi Gubernur, termasuk ke Bupati dan Wali Kota di Sumsel untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan. Bahkan kita juga membentuk satuan tugas (satgas),” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Nur Purwoko Widodo menambahkan pihaknya telah memasang thermanscan diagregat 38 derajat celcius. Jika melebihi diangka itu atau terpantau, pihaknya langsung mengambil tindakan.
“Alhamdulillah selama ini tidak ada yang terpantau diatas 38 derajat celcius. Kelemahannya adalah deteksi thermascan ini saat masa incubasi, jadi kalau masa incubasi tidak ada gejala panas, otomatis tidak terdeteksi oleh thermascan. Makanya ada fungsi pengawasan melalui head alacate. Satu bagian disobek oleh rekan-rekan KKP untuk selanjutnya diinformasikan kepada dinas kesehatan,” tegasnya.
Dari segi pembiayaan, lanjut dia, kegiatan pemberian head alacate harus dipertimbangkan.
Dia mengklaim thermascan sudah terpasang pada 22 Januari 2020, dan baru dioperasikan sekarang.
“Untuk personil di Pelabuhan Boom Baru ada 15 orang, dibandara ada 15 orang. Kami juga diback up dari kantor induk ada sekitar 10 orang yang kmdiperbantukan di bandara. Secara teknis dipelabuhan sudah tercover oleh rekan-rekan,” pungkasnya.(ton)