Palembang, Sriwijaya Media – Forum Coorporate Social Responsibility Kesejahteraaan Sosial (CSR Kessos) Sumsel melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dengan mengambil tema “Optimalisasi program CSR/PKBL perusahaan dalam penanggulangan PMKS/kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan”, di Griya Agung Palembang, Selasa (10/3/2020).
Hadir didalam acara tersebut, Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, Ketua Forum CSR Kessos Sumsel J Ruanthony Nata Kusuma, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman provinsi Sumsel Basyaruddin Akhmad, Perwakilan BI, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, dan undangan lainnya.
Wagub Sumsel H Mawardi Yahya menegaskan pihaknya sngat mengapresiasi terselenggaranya rakor ini.
“Harapan kita supaya perusahaan-perusahaan dapat berpartisipasi melalui CSR sehingga mengikis mata rantai kemiskinan. Saya lihat yang hadir disini adalah usaha-usaha industri, termasuk juga perusahaan perkebunan,” ujar Wagub Sumsel.
Mawardi mengilustrasikan seperti perusahaan tambang PTBA, tidak perlu lagi produksi, hanya menggali dan menjual. Artinya tidak ada namanya rugi sehingga CSR diharapkan lebih besar, termasuk perusahaan gas dan minyak.
Menurut Ketua Forum CSR Kessos Sumsel J Rianthony Nata Kusuma, peserta yang mengikuti rakor ini sekitar 100 orang, terdiri dari berbagai perusahaan, baik swasta ataupun BUMN. Tujuan Rakor ini adalah untuk mensinkronisasikan program kerja Forum CSR Kessos, kebutuhan dari dinas terkait dengan kepentingan perusahaan yang disinkronkan.
Lanjutnya, dari hasil tersebut akan menghasilkan program yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tahun ini ada 9 program utama, diantaranya ada pembangunan rumah komunitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan juga disektor informal, rumah murah, bedah rumah, pemberdayaan dan pembinaan kampung keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat terutama untuk PKH.
“Tujuannya adalah untuk memutuskan mata rantai kemiskinan,” tegasnya.
Ditambahkannya, banyak yang keliru dengan Forum CSR Kessos di Sumsel. Stigma dimata masyarakat bahwa Forum CSR Kessos banyak tmemegang uang. Padahal pihaknya hanya mengkoordinir, memfasilitasi, dan menjembatani daripada kepentingan pemerintah provinsi, masyarakat, dan perusahaan.
“Untuk potensi di Sumsel bisa lebih dari triliunan Bagi perusahaan yang belum tergabung masih banyak ada sekitar 70 persen, dan yang sudah tergabung baru 30 persen,” pungkasnya.(ton)