Palembang, Sriwijaya Media – Persediaan atau stok untuk sembilan bahan pokok (sembako) seperti beras, minyak, telur, terigu, daging, dan sebagainya di Provinsi Sumsel terbilang aman untuk dua bulan kedepan.
Itu berdasar hasil pantauan dibeberapa pergudangan yang ada. Namun satu item stocknya menipis dibandingkan item lainnya.
Demikian dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Sumsel, Iwan Gunawan Syaputra, di Palembang, Kamis (19/3/2020).
Dikatakan Iwan Gunawan, masyarakat dinilai sudah cerdas sehingga kalau tidak perlu tidak akan keluar.
“Imbauan Gubernur Sumsel kurangi keramaian. Justru dampaknya kepada harga. Akibat eksport dan import dibatasi. Kalau keramaian tetap ada, mall sudah menerapkan therman scan, cuci tangan kalau mau masuk. Kalau dipasar, penjual pembeli tetap menjalankan kegiatan masing-masing. Kalau aturannya, harus 1 meter berjarak,” ujarnya.
Menurut dia, pengaruh virus corona ini sangat besar sekali, terutama kran import sempat ditutup. Namun atas kebijakan Presiden Republik Indonesia, kran import bahan pangan seperti gula, bawang putih, dan sebagainya kembali dibuka.
Sekarang untuk gula mulai diimport dibeberapa negara tetapi bukan Cina, seperti Australia, Vietnam, Brazil dan lain-lain.
“Mudah-mudahan sembako, khususnya gula sebelum Ramadhan sudah mulai stabil. Jangan panic buying. Pembelian dibatasi tiap beras 10 kilogram, minyak goreng 4 liter, gula 2 kilogram, mie instan 2 dus. Dihimbau jangan borong, karena stock gula dari Bulog ada 15 ton, yang bertahan 1 bulan kedepan,” tegasnya.
Ditambahkannya, ketahanan pangan dan pertanian, sebenarnya data real BPS tidak sampai 10 ton. Jika hitungan BPS, perorang 30,5 gram dikali sebulan dikali 8 juta penduduk. Sehingga kebutuhan se Sumsel sekitar 8 ton.
“Kecuali untuk pedagang tidak masalah untuk beli banyak karena mereka mau jual lagi,” pungkasnya.(ton)