Sepulang Dari Yogya, Nelson Putuskan Isolasi Diri di Kebun

IMG_20200410_180520

– Nelson Klaim Ingin Berikan Contoh ke Pemudik

Palembang, Sriwijaya Media – Memutuskan pulang kampung dari aktivitas sehari-hari di Kota Yogyakarta, Embet Saragih (24), warga Desa Padang Bindu, Kecamatan Benakat, Kabupaten Muaraenim Provinsi Sumsel melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Hal ini dilakukannya sesuai dengan arahan dan imbauan pemerintah.

Isolasi mandiri Nelson ini, sapaan akrabnya, dilakukan di kebun milik orang tuanya berjarak 5 kilometer dari Desa Padang Bindu, Muaraenim.

Nelson mengatakan kebun yang dahulunya merupakan kebun karet, sekarang berubah fungsi menjadi kebun sayur mayur dan kebun ini dianggap tempat yang paling pas untuk isolasi mandiri.

“Saya memilih isolasi mandiri di kebun karena jaraknya jauh dari desa. Disini saya tinggal sendiri, karena memang tujuan isolasi ini untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain, termasuk keluarga,” ujar Nelson dihubungi WhatsApp, Jumat (10/4/2020).

Lulusan Strata Satu (S1) Universitas PGRI Palembang ini mengaku sudah memberitahu keluarganya tentang rencana isolasi ini, sebelum memutuskan pulang kampung.

Karena dirinya tidak ingin membuat keluarga panik dan masyarakat sekitar takut disebabkan dirinya sering melakukan kegiatan penyemprotan bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Korem 072 Pamungkas selama berada di Yogyakarta.

Nelson meminta orang tuanya untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan keperluan selama menjalani isolasi di kebun.

“Keluarga sudah mempersiapkan mulai dari kompor, bahan makanan, dan keperluan lainnya. Karena dari Yogyakarta saya tidak pulang ke rumah, tapi langsung ke kebun,” ungkapnya.

Untuk mengusir kejenuhan, selama isolasi Nelson melakukan banyak kegiatan seperti memperbaiki kandang, bercocok tanam mulai dari sayur-sayuran, pisang, dan tak ketinggalan berolah raga.

Nelson mengaku baru 5 hari menjalani isolasi mandiri. Setiap pemudik yang pulang ke kampung halaman sebaiknya tidak menjalani isolasi mandiri di rumah. Karena tidak terlalu efektif. Sebaiknya isolasi dilakukan di tempat khusus yang jauh dari keluarga dan masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Saya ingin memberi contoh isolasi mandiri yang aman, karena perantau seperti saya, lebih memilih mudik dengan pertimbangan untuk menghemat biaya, walaupun saat ini lagi viral pemudik dilarang pulang kampung. Semoga isolasi ini bisa menjadi contoh bagi pemudik lainnya agar peduli dengan keselamatan orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *