Ketua Garda Api Sumsel : Saatnya Bersatu Perangi Covid-19

IMG_20200420_213039

Palembang, Sriwijaya Media-Apresiasi tak henti-hentinya terus mengalir dari masyarakat kepada pemerintah atas upaya yang dilakukan untuk menumpas tuntas pandemi Covid-19.

Hal ini tak luput dari pengamatan aktifis muda sekaligus sebagai Ketua Garda Api Sumsel, Yan Hariranto.

Menurut Yan, pemerintah telah berusaha sebaik mungkin, khususnya Gubernur Sumsel yang dinilainya agresif dalam membuat kebijakan serta dalam tindakan, Senin (20/4/2020)

Yan Coga, sapaan akrabnya ini meminta kepada seluruh element masyarakat, khususnya insan pers agar tidak usah sedikitpun memberi panggung kepada oknum yang tidak pro terhadap kebijakan pemerintah, baik itu politisi maupun pengamat yang sengaja mendiskreditkan pemerintah guna meraih kepentingan kelompok, hingga sampai merusak citra pemerintah.

“Dalam situasi mencekam pandemi Covid-19, saya begitu bangga kepada Gubernur Sumsel H.m Herman Deru, karena sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19 dengan mengalihkan anggaran dinas luar negeri yang ditiadakan hingga nol persen, serta menyiapkan fasilitas tempat isolasi untuk para medis di Hotel Swarna Dwipa,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah Sumsel layak mendapat acungan jempol karena telah bekerja keras, dalam upaya penanganan pandemi ini. Bahkan Wali Kota Palembang H Harnojoyo dan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda serta Sekertaris Daerah (Sekda) Ratu Dewa turut andil dalam upaya penanganan Covid- 19.

“Saya berharap seluruh element masyarakat terus bersama dalam melawan Covid-19 dengan mendengarkan intruksi dari pemerintah Sumsel maupun Palembang. Ini saatnya semua bersatu untuk fokus pada penanggulangan bencana pandemi mematikan Covid-19 dengan langkah awal menjalankan fungsi kontrol sosial sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40/1999 tentang pers,” jelasnya.

Yan Coga mengimbau insan pers tidak ikut menggubris oknum yang sibuk mencari kesalahan pemerintah, serta harus pandai dalam memfilter pernyataan narasumber secara profesional. Karena hal itu adalah bagian dari penerapan kode etik jurnalistik sehingga dapat meminimalisir berita yang mendiskriminasi pemerintah.

“Saat ini para medis lebih butuh perhatian yang lebih untuk fasilitas Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3), dari pada meladeni oknum politisi yang ingin panjat sosial (pansos). Stop mencari kesalahan pemerintah, stop mencela, stop pencitraan. Saatnya Sumsel bersatu perngi Covid-19,” pungkasnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *