Ditengah Pandemi, Pegadaian Keluarkan Program Gadai Peduli Dengan Bunga 0%

IMG_20200428_153022

Jakarta, Sriwijaya Media- Ditengah kesulitan ekonomi masyarakat akibat mewabahnya pandemi virus Disease (covid-19) atau virus Corona, perusahaan plat merah Perseroan Terbatas (PT) Pegadaian (Persero) yang sebelumnya telah mengeluarkan program relaksasi dan restrukturisasi angsuran untuk produk non gadai, dalam waktu dekat ini akan meluncurkan program-program baru bertajuk Gadai Peduli.

Gadai Peduli ini untuk meringankan beban nasabah atau pengguna produk gadai konvensional maupun syariah.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menegaskan pihaknya berkomitmen terus memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah, terlebih lagi pada situasi yang sulit saat ini di tengah wabah Covid-19.

“Program “Gadai Peduli” menetapkan bunga 0 persen. Target kami kalau bisa membantu meringankan beban 5 juta nasabah gadai, dimana 3,5 juta nasabah dari eksisting dan 1,5 juta diharapkan dari tambahan nasabah selama bebas bunga diterapkan. Program ini hanya berlaku untuk nasabah yang memiliki pinjaman kurang dari Rp 1 juta,” ungkapnya.

Lanjutnya, program ini efektif dimulai 1 Mei 2020 dan berakhir 31 Juli 2020. Adapun persyaratan program 0% bunga ini adalah dalam satu Kartu Keluarga (KK) tidak boleh lebih dari satu nasabah penerima.

“Untuk pembuktiannya, nasabah tidak perlu membawa KK saat menggadai karena otomatis, asal pinjaman kurang dari Rp1 juta, akan di cek oleh sistem yang kami miliki,” tegasnya.

Ditambahkannya, program Gadai Peduli yang kedua, yakni penundaan jatuh tempo lelang yang selama ini 15 hari,  akan ditambah menjadi 30 hari sehingga ada tambahan 15 hari relaksasi.

Program ini diterapkan kepada semua nasabah tanpa kecuali, dimaksudkan memberikan kesempatan mengumpulkan dana kepada nasabah untuk bisa melunasi, batas akhir waktu program akan ditetapkan kemudian.

“Kami berharap dengan program-program Gadai Peduli tersebut diatas bisa mengurangi beban ekonomi nasabah yang mungkin terdampak Covid 19,” pungkasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *